SERAYUNEWS – Berikut ini adalah informasi tentang 4 kompetensi guru dan contoh penerapannya.
Profesi guru bukan sekadar pekerjaan mengajar, melainkan peran penting sebagai agen pembelajaran yang menuntut keahlian, sikap, serta kemampuan profesional.
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki serta dikuasai agar tugas keprofesionalan dapat dijalankan dengan baik.
Keempat kompetensi ini menjadi landasan penting untuk memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga.
Oleh karena itu, calon guru atau mahasiswa kependidikan perlu mempersiapkan diri sejak dini dengan mengasah keterampilan tersebut.
Dengan begitu, saat terjun ke dunia pendidikan, mereka sudah siap menjadi tenaga pendidik profesional yang mampu menjawab tantangan zaman.
Kementerian Pendidikan, melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007, menetapkan empat kompetensi utama yang wajib dimiliki setiap guru.
Pertama adalah kompetensi pedagogik, yakni kemampuan memahami peserta didik, merancang pembelajaran, melaksanakan pengajaran yang kondusif, hingga melakukan evaluasi secara berkelanjutan.
Guru juga dituntut mampu mengembangkan potensi siswa, baik akademik maupun nonakademik.
Kedua, kompetensi kepribadian, yang mencerminkan kedewasaan, stabilitas emosi, kewibawaan, serta akhlak mulia. Guru harus menjadi teladan, mampu bersikap arif, dan menunjukkan konsistensi dalam tindakan sesuai norma sosial maupun agama.
Ketiga, kompetensi profesional, yaitu penguasaan materi ajar secara luas dan mendalam. Guru dituntut tidak hanya memahami kurikulum, tetapi juga menguasai substansi keilmuan, metodologi, hingga keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Terakhir, kompetensi sosial, yang berhubungan dengan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, orang tua, hingga masyarakat luas.
1. Kompetensi Pedagogik
Seorang guru matematika menyadari bahwa setiap siswa memiliki tingkat pemahaman berbeda.
Ia kemudian membuat rancangan pembelajaran yang variatif, misalnya dengan menggunakan metode diskusi kelompok kecil untuk siswa yang butuh pendampingan lebih, serta proyek mandiri bagi siswa yang lebih cepat memahami materi.
Setelah ujian harian, guru tersebut menganalisis hasil belajar untuk mengetahui bagian mana yang sulit dipahami, lalu memperbaikinya di pertemuan berikutnya.
2. Kompetensi Kepribadian
Guru Bahasa Indonesia menghadapi siswa yang sering terlambat mengumpulkan tugas. Alih-alih langsung marah, ia bersikap tenang dan mengajak siswa berbicara secara pribadi.
Dengan sikap arif, guru mencari tahu kendala yang dihadapi siswa, misalnya karena masalah keluarga atau kurang bimbingan di rumah. Sikap dewasa dan penuh empati ini membuat siswa merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk memperbaiki diri.
3. Kompetensi Profesional
Guru IPA tidak hanya mengandalkan buku paket, tetapi juga memperkaya materi dengan penelitian terbaru tentang energi terbarukan.
Ia mengajak siswa melakukan eksperimen sederhana menggunakan panel surya mini. Dengan begitu, siswa tidak hanya memahami konsep energi, tetapi juga melihat penerapannya dalam kehidupan nyata.
Hal ini menunjukkan bahwa guru benar-benar menguasai materi dan mampu mengaitkannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Kompetensi Sosial
Dalam rapat orang tua murid, seorang wali kelas menyampaikan perkembangan belajar siswa dengan bahasa yang mudah dipahami, tanpa menyinggung atau mempermalukan anak.
Ia juga aktif berkoordinasi dengan guru lain dan pihak komite sekolah untuk menciptakan program literasi bersama di lingkungan sekitar. Dengan komunikasi yang baik, hubungan sekolah dengan masyarakat terjalin harmonis.
Demikian informasi tentang 4 kompetensi guru dan contoh penerapannya.***