SERAYUNEWS- Setiap tanggal 12 Rabiul Awal, umat Islam di seluruh dunia memperingati kelahiran manusia agung, Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Maulid Nabi Muhammad SAW, sebuah momentum bersejarah yang selalu kita rayakan penuh hikmah.
Maulid Nabi bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan momen untuk mengenang jasa Rasulullah, memperdalam cinta kepada beliau, dan memperbanyak amal saleh.
Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa kehadiran Nabi Muhammad SAW adalah rahmat bagi seluruh alam:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)
Lalu, apa saja amalan yang bisa kita lakukan di hari Maulid Nabi agar peringatan ini tidak hanya bersifat ritual, tetapi juga berdampak pada peningkatan iman dan taqwa?
Melansir berbagai sumber, berikut ulasan lengkap amalan di Hari Maulid Nabi Muhammad SAW yang membawa keberkahan:
Amalan utama di hari Maulid adalah memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW. Shalawat adalah bukti cinta kepada Nabi sekaligus jalan meraih syafaat di akhirat.
Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
Membaca shalawat bisa kita lakukan kapan saja, baik dalam bentuk dzikir, qasidah, maupun doa khusus. Semakin sering umat bershalawat, semakin besar pula kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Maulid Nabi adalah waktu yang tepat untuk kembali membuka lembaran sejarah hidup Rasulullah.
Umat Islam bisa membaca sirah Nabawiyah atau mengikuti ceramah yang membahas perjuangan dan keteladanan beliau.
Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Dengan mempelajari sirah, umat akan lebih mudah meneladani sifat amanah, jujur, rendah hati, sabar, dan penuh kasih sayang yang dimiliki Nabi Muhammad SAW.
Amalan lain yang sangat dianjurkan di hari Maulid adalah bersedekah. Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang paling dermawan.
Ibnu Abbas RA berkata:
“Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanan beliau semakin besar pada bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Meski hadis tersebut menyebut bulan Ramadhan, semangat berbagi dapat diterapkan kapan saja, termasuk saat Maulid Nabi. Bersedekah bisa berupa makanan, pakaian, atau bantuan dana untuk yang membutuhkan.
Rasulullah SAW diutus membawa mukjizat terbesar, yaitu Al-Qur’an. Di hari kelahirannya, memperbanyak tilawah menjadi bentuk syukur sekaligus penghormatan kepada beliau.
Rasulullah SAW bersabda:
“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat kepada para pembacanya.” (HR. Muslim)
Membaca Al-Qur’an di hari Maulid dapat dilakukan sendiri maupun bersama dalam majelis khataman. Selain memperkuat hubungan dengan Al-Qur’an, pahala yang diraih pun berlipat ganda.
Maulid Nabi juga bisa diisi dengan memperbanyak dzikir dan doa. Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk banyak berdzikir:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
“Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41)
Dzikir yang bisa diamalkan antara lain tahlil, tahmid, tasbih, dan takbir. Sedangkan doa dapat dipanjatkan untuk memohon keberkahan hidup, keselamatan, kesehatan, dan kekuatan iman.
Tradisi umat Islam di berbagai belahan dunia adalah menggelar majelis ilmu, dzikir, dan pembacaan maulid.
Kegiatan ini tidak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga menjadi sarana menambah wawasan keislaman.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya bersama, melainkan ketenangan akan turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat menaungi mereka, dan Allah menyebut mereka di hadapan malaikat-Nya.” (HR. Muslim)
Menghadiri majelis ilmu pada hari Maulid berarti memperkuat kecintaan kepada Rasulullah sekaligus menambah amal jariyah.
Selain amalan ibadah ritual, memperingati Maulid Nabi juga harus diwujudkan dalam praktik nyata sehari-hari. Umat Islam dianjurkan meneladani sunnah beliau, seperti:
1. Senyum dan ramah dalam pergaulan
2. Menjaga kebersihan
3. Mengucapkan salam
4. Makan dan minum dengan adab Islami
5. Menjaga silaturahmi
Amalan kecil namun konsisten ini menjadi bukti nyata kecintaan umat kepada Rasulullah SAW.
Peringatan Maulid Nabi mengandung banyak hikmah, di antaranya:
1. Menguatkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW
2. Menambah pengetahuan tentang sejarah Islam
3. Meningkatkan semangat ibadah
4. Meneladani akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari
5. Mempererat persatuan dan ukhuwah antarumat Islam
Hari Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momentum untuk mempertebal iman dan cinta kepada Rasulullah.
Amalan seperti memperbanyak shalawat, membaca sirah, bersedekah, membaca Al-Qur’an, berdzikir, berdoa, menghadiri majelis ilmu, dan menghidupkan sunnah Nabi dapat menjadikan hari Maulid penuh berkah.
Peringatan Maulid seharusnya tidak berhenti pada seremonial, melainkan menjadi pengingat agar umat Islam benar-benar menghidupkan ajaran Rasulullah SAW dalam kehidupan.
Dengan demikian, kita dapat mewujudkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin sebagaimana misi utama kerasulan Nabi Muhammad SAW.