
SERAYUNEWS – Politisi nasional Anas Urbaningrum menyampaikan apresiasi mendalam atas aksi kemanusiaan yang dilakukan Eprisa Nova Rahmawati melalui lelang lukisan untuk membantu korban bencana di Sumatra dan Aceh.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Anas turut membeli satu karya lukisan Eprisa dengan nilai jutaan rupiah.
Pembelian dilakukan saat mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu berkunjung ke Purwokerto, Senin (15/12/2025).
Menurut Anas Urbaningrum, inisiatif Eprisa patut mendapat penghormatan tinggi. Meski memiliki keterbatasan fisik, Eprisa menunjukkan empati dan kepedulian sosial yang kuat terhadap sesama.
“Iya, ini kan Eprisa kan keterpanggilan sosial. Bentuk solidaritas sesama manusia. Kita patut apresiasi, respek, kita hormati adanya keterpanggilan sesama manusia,” kata Anas.
Anas menilai, bencana yang melanda Sumatra dan Aceh membutuhkan gotong royong lintas elemen masyarakat, tidak semata-mata mengandalkan peran pemerintah.
“Jadi kalau publik atau masyarakat, termasuk seperti Eprisa ini, itu kan tanggungjawab sosial. Keterpanggilan atas kemanusiaan. Nah, yang wajib adalah pemerintah, sebagai tanggungjawab konstitusional,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Anas juga menyinggung penanggulangan bencana yang menurutnya perlu terbuka terhadap bantuan internasional.
Ia berpandangan bahwa kolaborasi global merupakan praktik lazim dalam misi kemanusiaan.
“Termasuk menurut saya, kalau pemerintah masih tertutup dengan bantuan asing, sudah saatnya dibuka. Karena ini merupakan hal biasa dalam sistem kemanusiaan. Kolaborasi dalam misi kemanusiaan,” kata dia.
Selain Anas Urbaningrum, pengusaha asal Cilacap, Tridianto, juga berpartisipasi dengan membeli satu lukisan karya Eprisa sebagai bentuk dukungan terhadap penggalangan dana tersebut.
Sejak lelang digelar beberapa hari terakhir, sekitar sepuluh karya lukisan Eprisa telah terjual. Total dana yang terkumpul mencapai belasan juta rupiah.
“Iya, hasil ini nanti akan kita kirimkan untuk membantu korban bencana di Sumatra dan Aceh,” ujar Eprisa.
Eprisa menjelaskan, puluhan lukisan yang dilelang merupakan karya baru yang diproduksi dalam kurun waktu sekitar tiga bulan terakhir.
“Hampir semuanya karya baru, sekitar tiga bulan belakangan saya bikin lukisan-lukisan ini,” katanya.
Sebelumnya, puluhan lukisan karya Eprisa Nova Rahmawati, alumnus Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang kini bekerja di kampus tersebut, dipamerkan secara acak di lobi Gedung Rektorat UMP untuk dilelang. Seluruh hasil penjualan didedikasikan bagi korban bencana di Aceh dan Sumatra.
Pada kesempatan itu, perempuan berusia 22 tahun asal Banjarnegara dan penyandang disabilitas ini juga melukis secara langsung suasana bencana di Sumatra.
Lukisan tersebut menampilkan debit air cokelat yang membawa gelondongan kayu.
“Lukisan ini ingin menggambarkan Sumatera sekarang, yang mengerikan karena bencana,” kata Eprisa.
Melalui karyanya, Eprisa berharap masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga alam agar keseimbangan lingkungan tetap terpelihara.
“Agar alam juga menjaga kita,” pungkasnya.