Perbedaan Jenis Usaha Koperasi Desa Merah Putih dan BUMDes(Pexels/Lie, Ellyta Geralda Christian)
SERAYUNEWS- Berikut ini informasi tentang perbedaan jenis usaha Koperasi merah putih dan BUMDes.
Koperasi Merah Putih dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan dua entitas yang berperan penting dalam pemberdayaan ekonomi di tingkat desa.
Meskipun keduanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, terdapat perbedaan dalam jenis usaha yang mereka jalankan.
Berapa Dana Koperasi Desa Merah Putih?
Dana yang dialokasikan untuk setiap Koperasi Merah Putih berkisar antara Rp3 miliar hingga Rp5 miliar, yang berasal dari berbagai sumber dan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha koperasi di tingkat desa atau kelurahan.
BUMDes adalah badan usaha yang didirikan oleh desa dan dikelola bersama oleh pemerintah desa dan masyarakat.
Kemudian tujuannya adalah mengelola potensi ekonomi desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jenis usaha yang dapat BUMDes jalankan sangat beragam, antara lain:
Pertanian dan Perkebunan: Mengelola hasil pertanian dan perkebunan desa untuk mereka jual atau olah lebih lanjut.
Perdagangan Umum: Menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat desa melalui unit usaha perdagangan.
Layanan Jasa Keuangan: Memberikan layanan simpan pinjam untuk mendukung akses keuangan lokal.
Pariwisata Desa: Mengelola destinasi wisata alam dan budaya desa, melibatkan masyarakat lokal dalam pengembangannya.
Energi Terbarukan: Mengembangkan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya atau mikrohidro untuk kebutuhan desa.
Kerajinan dan Industri Kreatif: Membantu memasarkan produk kerajinan lokal ke pasar yang lebih luas.
Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan: Menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan dasar di desa.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Membangun layanan internet desa atau pusat akses informasi.
BUMDes memiliki fleksibilitas dalam memilih jenis usaha sesuai dengan potensi dan kebutuhan desa masing-masing.
Demikian informasi tentang perbedaan jenis usaha Koperasi Desa Merah Putih 2025.***