SERAYUNEWS- Masyarakat secara umum melihat botol plastik bekas kemasan air mineral tak lebih dari sekadar sampah.
Barang bekas yang kerap tergeletak di berbagai tempat itu biasanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Jika pun pemulung memungutnya, nilainya tak seberapa.
Namun, di tangan orang yang cermat dan kreatif, sampah plastik bisa di ubah menjadi karya yang bernilai. Seperti yang Aris Septianto lakukan, warga Desa Bogangin, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. Ia menyulap botol plastik menjadi kerajinan unik berbentuk tokoh pewayangan.
Bangunan rumah Aris yang berada di tengah kebun, meskipun berdinding belum tembok, di penuhi tumpukan botol plastik bekas yang ia pungut sendiri dari jalanan. Di sanalah ia merakit karya seninya.
“Awalnya saya prihatin melihat banyak sampah plastik berserakan. Akhirnya saya berpikir bagaimana kalau ini bisa dimanfaatkan jadi karya seni,” kata Aris, Sabtu (17/05/2025).
Berbekal kreativitas dan kepedulian lingkungan, Aris memanfaatkan botol plastik untuk menciptakan tokoh-tokoh pewayangan. Ia tidak hanya mengurangi sampah, tapi sekaligus menyuarakan kampanye pelestarian budaya.
“Dari saya memang suka menggambar dan senang dengan cerita pewayangan. Jadi ada harapan juga dengan mengolah ini (botol plastik, red), mengajak untuk peduli lingkungan dan juga kampanye soal budaya wayang,” ujarnya.
Proses pembuatannya pun tidak sederhana. Botol-botol terlebih dahulu dicuci, kemudian dipanaskan agar dapat di lenturkan dan bentuk menjadi permukaan datar. Setelah itu, Aris membuat sketsa tokoh wayang dan mengukirnya menggunakan solder listrik.
“Proses pengukiran menjadi tahap paling rumit, detail-detail seperti motif pakaian, wajah, dan ornamen lainnya,” kata dia.
Jumlah botol yang di butuhkan untuk tiap tokoh berbeda-beda, tergantung ukuran dan kompleksitas desainnya.
“Untuk satu wayang kecil bisa habiskan 6 sampai 8 botol, sedangkan wayang besar bisa sampai 60 botol. Jadi memang prosesnya cukup memakan waktu, serta bahan baku juga,” kata Aris.
Wayang-wayang hasil kreasinya telah menarik minat pembeli. Harga jualnya pun bervariasi.
“Untuk harga wayang kreasinya berkisar antara Rp 30 ribu hingga Rp 300 ribu, tergantung ukuran dan tingkat kerumitan saat pembuatan,” kata Aris.
Kreativitas Aris juga membawanya menjadi narasumber dalam berbagai workshop komunitas peduli lingkungan. Ia ingin menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap sampah dan warisan budaya.
“Kalau kita bisa menciptakan sesuatu dari sampah, kenapa harus membiarkan lingkungan kita rusak?” kata dia.