SERAYUNEWS – Dalam dunia pendidikan, inspirasi adalah titik awal perubahan. Lantas, bagaimana Anda menerapkan inspirasi tersebut untuk kemajuan penguasaan kompetensi?
Pasalnya, ketika seorang guru mendapatkan ide baru—baik dari pelatihan, praktik sejawat, atau pengalaman pribadi—yang idealnya terjadi selanjutnya adalah penerapan.
Namun, pertanyaannya, bagaimana Anda mengubah inspirasi tersebut menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kompetensi? Pertanyaan itu bukan hanya bagian dari formulir pengembangan diri atau evaluasi kinerja guru.
Lebih dari itu, pertanyaan tersebut menjadi momen reflektif: sejauh mana Anda sebagai pendidik benar-benar tumbuh secara profesional dari sumber inspirasi yang Anda temui?
Dalam sistem pengelolaan kinerja guru, khususnya melalui lembar pengembangan kompetensi, Anda dihadapkan pada pertanyaan apakah inspirasi telah diterjemahkan ke dalam praktik nyata di ruang kelas.
Ini bukan soal menggugurkan kewajiban, melainkan tentang integritas profesional dan semangat belajar sepanjang hayat.
Setiap guru tentu pernah mengikuti pelatihan, seminar, atau berdiskusi dengan rekan sejawat.
Namun, apakah semua pengalaman tersebut berdampak pada praktik mengajar? Di sinilah pentingnya pertanyaan reflektif tadi.
Berikut ini dua contoh nyata bagaimana inspirasi diubah menjadi strategi pembelajaran yang meningkatkan kompetensi dan hasil belajar siswa:
1. Berdasarkan Pelatihan
Inspirasi bisa datang dari pelatihan yang relevan. Misalnya, pelatihan bertema Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Sekolah Inklusi yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten pada Februari 2025.
Dalam pelatihan itu, Anda belajar cara memahami kebutuhan belajar siswa secara individual. Langkah nyata yang bisa Anda lakukan setelah pelatihan ini antara lain:
Hasilnya pun bisa terlihat. Dengan metode ini, rata-rata nilai siswa naik hingga 10% dibandingkan semester sebelumnya.
Ini bukti bahwa kompetensi Anda sebagai guru berkembang, dan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
2. Pengalaman dari Rekan Sejawat
Terkadang, inspirasi justru muncul dari ruang guru. Seorang rekan yang rutin menggunakan project-based learning(PjBL) bisa menjadi pemicu perubahan.
Setelah berdiskusi dan mengamati praktiknya, Anda pun termotivasi untuk mencoba.
Misalnya, dalam mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VIII, Anda menerapkan proyek membuat minuman sederhana dengan mempraktikkan Procedure Text.
Siswa diminta menjelaskan prosesnya menggunakan bahasa Inggris. Dalam proses ini, mereka belajar aktif, kreatif, dan lebih percaya diri berbicara.
Efeknya? Siswa lebih antusias belajar dan Anda lebih percaya diri menyusun pembelajaran berbasis proyek. Kompetensi Anda meningkat, dan siswa pun merasakan manfaatnya.
Salah satu metode ampuh untuk menerapkan inspirasi adalah dengan project-based learning.
Metode ini tidak hanya meningkatkan keterampilan akademik siswa, tetapi juga membangun keterampilan hidup seperti kerja sama, komunikasi, dan pemecahan masalah. Berikut tahapan yang bisa Anda terapkan:
Metode ini sangat selaras dengan semangat Kurikulum Merdeka, yang menekankan pembelajaran aktif, kontekstual, dan berorientasi pada pengembangan karakter.
Mengutip buku Industri dan Organisasi Pendekatan Integratif dalam Menghadapi Perubahan karya Seta A. Wicaksana dkk (2020), kompetensi mencakup kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang menjadi dasar dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
Maka, ketika inspirasi Anda diterapkan secara nyata, sesungguhnya Anda sedang memperkuat tiga unsur tersebut.
Lebih dari sekadar memenuhi tugas administrasi, refleksi ini menjadi jembatan bagi Anda untuk terus tumbuh sebagai pendidik profesional.
Inspirasi yang Anda dapatkan, jika diterjemahkan dengan tepat, dapat menjadi katalis perubahan baik di kelas maupun dalam karier.
Penutup
Inspirasi yang baik seharusnya tak berhenti di kepala, tapi diterjemahkan menjadi aksi nyata.
Melalui refleksi, perencanaan, dan penerapan strategi seperti project-based learning, Anda bisa membuktikan bahwa pengembangan kompetensi bukan hal yang rumit—asal Anda punya kemauan untuk terus belajar dan berinovasi.
Maka, saat pertanyaan itu kembali muncul di lembar evaluasi Anda, jawablah dengan yakin—karena Anda tahu, inspirasi sudah menjadi bagian dari kompetensi Anda hari ini.***