
SERAYUNEWS – Kawasan Heritage Tugu Titik Nol Kota Lama Cilacap yang digadang-gadang memiliki nuansa serupa Malioboro Yogyakarta segera diresmikan dalam waktu dekat. Progres penataan kawasan kini hampir rampung dan ditargetkan selesai maksimal 25 Desember 2025.
Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menyampaikan, peresmian kawasan heritage tersebut direncanakan berlangsung secara sederhana pada akhir tahun dan langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai ruang publik baru.
“Insyaallah akhir tahun ini akan kita resmikan secara sederhana dan sudah bisa dimanfaatkan. Pekerjaan ditargetkan selesai maksimal tanggal 25 Desember,” ujarnya, Kamis (18/12/2025).
Meski belum resmi dibuka, antusiasme masyarakat terhadap Kawasan Heritage Titik Nol Kota Lama Cilacap terlihat sangat tinggi.
Sejumlah warga tampak sudah memanfaatkan area tersebut untuk bersantai hingga berfoto, terutama pada sore dan malam hari.
Namun demikian, Bupati Syamsul mengimbau masyarakat untuk turut menjaga fasilitas umum yang telah dibangun agar kawasan tetap tertib, bersih, dan nyaman.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Cilacap saat ini tengah mematangkan konsep penataan kawasan, mulai dari pengaturan arus lalu lintas pengunjung hingga penempatan pedagang kaki lima (PKL).
“Kita masih akan atur alurnya, apakah satu arah atau bagaimana, itu berdasarkan masukan bersama. Yang jelas, kami menginginkan area pedestrian tidak boleh digunakan untuk berjualan,” tegasnya.
Dalam konsep penataan ke depan, pedagang kaki lima tidak diperkenankan berjualan di atas trotoar maupun area pedestrian.
Pemerintah akan mengarahkan PKL untuk bekerja sama dengan pemilik rumah atau kantor di sekitar kawasan.
Skema ini juga dirancang untuk tetap melibatkan UMKM lokal, tanpa mengganggu fungsi utama kawasan sebagai ruang publik dan destinasi wisata heritage.
Kawasan Heritage Kota Lama Cilacap kini tampil lebih estetik dengan sentuhan ornamen khas. Sejumlah elemen dekoratif seperti lampu hias klasik, ornamen kura-kura (penyu), tempat duduk berbentuk kapal, hingga berbagai detail arsitektural lainnya memperkuat identitas kawasan sebagai destinasi wisata sejarah sekaligus ruang publik modern.
Dalam beberapa hari terakhir, aktivitas masyarakat dan pedagang masih terlihat di sepanjang jalan melingkar kawasan.
Pemerintah daerah pun berencana segera menggelar rapat khusus untuk memfinalisasi konsep penataan kawasan sebelum peresmian resmi dilakukan.