SERAYUNEWS- Acara spektakuler bertajuk “Banyumas Ngibing 24 Jam Menari 2025” akan resmi digelar dengan gegap gempita, Jumat-Sabtu (2-3/5/2025) mulai pukul 06.00 WIB.
Berlangsung selama 24 jam penuh tanpa henti, event budaya tahunan ini sukses bakal menyita perhatian ribuan penonton. Tentunya dengan aksi tari tanpa henti yang tersebar di enam panggung berbeda.
Terdapat Stage Utama, Pendopo, Tamansari, Mruyung, Klenteng, dan Kumala. Acara Pertunjukan Sanggar Tari Se-Nusantara ini akan berlangsung di Kota Lama Banyumas, mulai tanggal 2-3 Mei 2025.
Dengan dukungan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Indonesiakaya.com, serta Wondr by BNI, gelaran ini menjadi ajang unjuk kebolehan bagi ratusan penari dari berbagai sanggar. Selain itu juga sekolah, komunitas seni hingga maestro tari dari berbagai daerah.
Acara buka pukul 06.00 pagi di Stage Utama dengan Upacara Pembukaan yang berlanjut penampilan dari Penari 24 Jam Fetri Utami.
Momentum pembukaan dengan upacara bendera dan pengalungan bunga, berbagai aksi dari sanggar ternama seperti Himalaya, Sekar Santhy, hingga UKM Karawitan Setiya Laras.
Sore hingga malam hari, panggung utama diisi oleh aksi-aksi megah seperti Sendratari Kolaborasi Penari 24 Jam. Kemudian Wayang Banyumas, dan penampilan penutup dari Irfan Gepeng pukul 03.50 WIB.
Stage Pendopo menjadi pusat tari klasik dan kontemporer seperti Sanggar Sekar Sari, Wigiy dan Albion, hingga aksi energik dari Frans Hardianto dan Nabila.
Di Stage Tamansari, nuansa tradisional terasa dari penampilan Oemah Seni, Gayatri Gantari, dan Iing Sayuti, serta tutup dengan penampilan band lokal Sudut Ruang.
Stage Mruyung tak kalah akan mengguncang dengan tarian dari SMPN 6 Purwokerto, SD Kristen Banyumas, hingga bintang tamu. Ada Sarah Bolusi Syaenei Mahdi dan Melati Ayumi.
Stage Klenteng bakal mempertontonkan kolaborasi budaya dari berbagai sanggar: Tari Griya Endah, dan Sekar Kinanthi. Kemudian ada grup fenomenal seperti Jimmi Jangkrik serta Barongsai.
Terakhir, Stage Kumala bakal menyuguhkan Fashion Show Sesi I & II, penampilan khas Ekstra Tari Abinawasena, dan aksi siswa SMA Bruderan Purwokerto.
Event Banyumas Ngibing 24 Jam Menari bukan sekadar hiburan, tapi menjadi upaya pelestarian budaya dan regenerasi penari tradisional.
Para penampil berasal dari berbagai latar belakang usia, mulai anak-anak hingga dewasa, membuktikan bahwa seni tari tetap hidup dan tumbuh di Banyumas.
Penyelenggara ingin menjadikan Banyumas sebagai poros seni budaya Jawa Tengah. Lewat event ini, kami persembahkan panggung seluas-luasnya bagi para seniman daerah.
Selain memperkaya nilai budaya, event ini juga menjadi daya tarik wisata yang mendorong perekonomian lokal.
Banyak pelaku UMKM, pengrajin, hingga wisatawan yang turut meramaikan kawasan sekitar venue.
Dengan dokumentasi apik dan live coverage di berbagai kanal media sosial, “Banyumas Ngibing 24 Jam Menari 2025” berpotensi menjadi wisata budaya tahunan nasional.