SERAYUNEWS – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terus memperkuat program pemenuhan gizi masyarakat lewat pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Tiga SPPG baru di wilayah Kecamatan Banjarmangu resmi beroperasi, setelah diresmikan langsung oleh Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana.
SPPG atau dapur sehat ini menjadi bagian penting dalam mendukung implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah pusat.
Menurut Bupati Amalia, ketiga SPPG tersebut telah memenuhi standar dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan siap melayani masyarakat.
“Banjarnegara baru ada 4 dapur MBG yang sudah beroperasi, jadi masih butuh banyak, sedangkan yang masih dalam proses ada 10 unit,” ujarnya.
Bupati menjelaskan bahwa saat ini baru 4 SPPG yang beroperasi dan hanya mampu menjangkau sekitar 7.000 penerima manfaat, padahal Banjarnegara memiliki sekitar 200 ribu siswa serta ribuan ibu hamil dan balita yang juga menjadi target program ini.
Menurut Amalia, keberadaan SPPG tak hanya menjamin kualitas dan kandungan gizi makanan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Hal ini karena SPPG wajib menggunakan bahan baku lokal, memberdayakan petani dan pelaku UMKM di sekitarnya.
“Adanya SPPG ini merupakan jaminan kualitas makanan maupun isi kandungan gizi makanan untuk masyarakat,” tegasnya.
Kepala SPPG Kelurahan Semarang 1, Kecamatan Banjarnegara, Kosasi Aris Gunawan, menyambut baik peresmian tiga dapur sehat baru tersebut.
Ia menegaskan bahwa program MBG merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap gizi seimbang anak bangsa.
“Kalau untuk sampai saat ini, penerima manfaat MBG di Banjarnegara baru sekitar 7.000 porsi. Sasaran utama dari program ini adalah peningkatan gizi bagi masyarakat mulai dari ibu hamil, balita di bawah 2 tahun, dan siswa sekolah tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP,” katanya.
Kosasi menambahkan bahwa program ini tidak hanya sekadar pembagian makanan bergizi, tetapi juga mengedukasi anak-anak dan keluarga tentang kebiasaan hidup sehat sejak dini.
“Dengan syarat semangat kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi terus sebagai gaya hidup bersama lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat,” tambahnya.