Berantas Premanisme! Polres Wonosobo Ungkap 41 Kasus dalam 16 Hari, 12 Tersangka Diciduk

SERAYUNEWS- Polres Wonosobo mengungkap 41 kasus premanisme dalam Operasi Aman Candi 2025.
Dari 41 kasus tersebut, polisi mengamankan 12 tersangka dalam waktu 16 hari operasi, mulai 12 hingga 28 Mei 2025.
Kapolres Wonosobo, AKBP M. Akbar Bantilan menegaskan, aksi premanisme tidak akan mereka biarkan berkembang, di wilayah hukum Polres Wonosobo.
Pihaknya berkomitmen untuk bertindak tegas terhadap siapa pun yang mengganggu ketentraman dan keamanan publik.
“Kami tidak memberi ruang bagi praktik premanisme. Polres Wonosobo akan hadir dan bertindak setiap saat demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” ujar AKBP Akbar Bantilan dalam keterangan Kamis (29/5/2025).
Data Lengkap Pengungkapan Kasus
Dalam penjelasannya, Kabag Ops Polres Wonosobo Kompol Dariyanto memaparkan rincian dari kasus yang berhasil mereka tangani selama operasi berlangsung. Berikut data lengkapnya:
- 5 Laporan Polisi (LP) Target Operasi (TO) : 5 tersangka berhasil ditangkap.
- 6 LP Non-Target Operasi (Non-TO) : 7 tersangka diamankan.
- 30 LP Lainnya : Pelanggaran premanisme berupa pungli, ancaman, pemerasan, dan intimidasi.
Dengan total 41 LP dan 12 tersangka, hasil ini menjadi bukti nyata keseriusan Polres Wonosobo dalam memberantas premanisme yang kerap meresahkan masyarakat.
Lokasi Rawan Jadi Fokus
Menurut Kapolres Wonosobo, operasi ini menyasar berbagai lokasi strategis yang selama ini polisi anggap rawan aksi premanisme, seperti:
- Terminal dan stasiun (area transit dan mobilitas tinggi)
- Pusat perbelanjaan (pasar, mall, toko modern)
- Kawasan wisata (objek wisata alam dan budaya yang ramai pengunjung)
- Kawasan industri dan proyek (area rawan pungli dan pemalakan)
Dengan strategi pengawasan ketat dan patroli intensif, operasi ini berhasil mencegah potensi gangguan keamanan sejak dini.
Langkah Preventif: Edukasi dan Patroli Dialogis
Selain penindakan hukum, Polres Wonosobo juga aktif menjalankan pendekatan preventif melalui:
- Patroli rutin siang dan malam hari
- Sambang dan silaturahmi ke tokoh masyarakat
- Penyuluhan hukum dan kamtibmas kepada warga
Langkah ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat agar berani menolak dan melaporkan praktik premanisme di lingkungan mereka.
“Kami tidak hanya menangkap pelaku, tetapi juga membangun sistem pertahanan sosial melalui edukasi masyarakat,” jelasnya.
Komitmen Pasca Operasi: Tidak Ada Toleransi
Walau Operasi Aman Candi 2025 telah berakhir, Kapolres menegaskan bahwa komitmen Polres Wonosobo tidak berhenti.
Aksi-aksi yang berpotensi mengarah pada premanisme akan tetap mereka pantau dan tindaklanjuti.
“Operasi ini adalah awal dari langkah berkelanjutan. Kami akan terus bekerja keras menjaga Wonosobo tetap aman dari intimidasi dan kejahatan jalanan,” tambah AKBP Akbar.
Masyarakat Diminta Proaktif
Polres Wonosobo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan serta dalam menjaga keamanan. Warga diminta untuk:
- Segera melapor jika menemukan aksi premanisme
- Menjaga kewaspadaan di lingkungan masing-masing
- Tidak ragu menghubungi Call Center Polri 110 atau datang ke kantor polisi terdekat
Dengan kolaborasi antara aparat dan masyarakat, pihaknya meyakini Wonosobo bisa menjadi daerah yang aman, nyaman, dan bebas dari praktik kriminal.