SERAYUNEWS-Banjoemas History and Heritage Community (BHHC) kembali menggelar event Jelajah Kota Lama Banjoemas. Komunitas pegiat dan pelestari warisan sejarah Banyumas Raya tersebut bakal menyusur sejumlah bangunan-bangunan sejarah yang ada di Kabupaten Banyumas. Acara itu bebarengan dengan prosesi Ruwat Sukerta pada Festival Banjoemas Kota Lama yang digelar oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas.
Ketua BHHC, Grytje Gregori Hadiwono mengungkapkan event jelajah Kota Lama Banjoemas bakal dilaksanakan pada Minggu (18/5/2025) dibarengi dengan prosesi Ruwat Sukerta. Mereka akan mengajak peserta untuk melihat dari dekat sejumlah bangunan dan struktur peninggalan sejarah era Adipati Yudanegara II dan era kolonial Belanda. Mereka juga akan mengajak peserta untuk melihat Museum Wayang Banyumas yang menyimpan berbagai jenis wayah serta puluhan benda cagar budaya.
“Jelajah ini bertepatan dengan peringatan Hari Museum Internasional yang diperingati setiap 18 Mei. Karena itu, kami juga mengajak peserta jelajah untuk mengunjungi salah satu museum yang ada di Banyumas,” kata dia.
Tidak hanya itu, para peserta juga akan diajak menjelajahi pendapa Bale Adipati Mrapat, kemudian sejumlah sekolah yang sudah ada sejak era Hindia Belanda seperti SMP N 1 Banyumas, SD Negeri 1 Sudagaran, dan SDN 2 Sudagaran. “Rute lalu dilanjutkan ke Ndalem Kapitenan, Kepatihan, Masjid Nur Sulaiman, Alun-alun Kecamatan Banyumas, Puskesmas Banyumas, dan berakhir di eks bangunan Rumah Sakit Juliana, yang merupakan cikal bakal RSUD Banyumas,” ujarnya.
Event jelajah tersebut, lanjut Gery, merupakan rangkaian Road to Banjoemas Heritage Week 2025 yang bakal digelar pada bulan September. Acara itu dengan dukungan dari Yayasan Lestari Banjoemas Raya, Rumah Arsip Banjoemas, Tumata Indonesia, Kementerian Kebudayaan, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta Program Strategis Dana Indonesiana.
“Usai kegiatan jelajah, peserta langsung mengikuti proses Ruwat Sukerta yang merupakan puncak acara Festival Banjoemas Kota Lama 2025,” kata dia.
Sementara itu menurut Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Fendi Rudianto mengungkapkan bahwa pada tradisi Ruwat Sukerta tahun ini, peserta ruwatan berasal dari 13 keluarga. “Mereka termasuk dalam kategori sukerta di antaranya ontang-anting, uger-uger lawang, dan kedhini-kedhana,” ujar dia.