SERAYUNEWS – Di tengah derasnya arus informasi digital, peran media lokal semakin krusial. Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Purwokerto menggelar Capacity Building untuk wartawan se-Banyumas Raya, guna memperkuat peran jurnalis dalam menghadapi tantangan era disrupsi media.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari di Gramm Hotel, Yogyakarta ini mengusung tema “Menjadi Jurnalis Cerdas di Era Digital: Adaptif, Akurat, dan Anti Hoaks”, dan dibuka langsung oleh Kepala Unit Data Statistik dan Kehumasan BI Purwokerto, Alnopri Hadi, mewakili Kepala KPwBI Purwokerto, Christoveni.
“Di tengah derasnya arus informasi digital, media tidak hanya sebagai penyampai informasi, tapi juga sebagai penjaga keandalan informasi dan pembentuk ekspektasi masyarakat,” ujar Alnopri dalam sambutannya, Senin (28/7/2025).
Ia menyebut, kegiatan ini menjadi komitmen nyata BI untuk memperkuat sinergi dengan insan pers sebagai mitra strategis dalam diseminasi kebijakan dan informasi ekonomi yang kredibel.
Kegiatan capacity building ini diisi dengan sejumlah sesi penting. Mulai dari asesmen perekonomian dan isu strategis, perkembangan sistem pembayaran, ekonomi syariah, hingga penguatan UMKM.
Sesi paling menarik datang dari diskusi panel bertajuk “Menjaga Kualitas Jurnalisme Lokal di Era Disrupsi Digital”, yang menghadirkan Wakil Pemimpin Redaksi SKH Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, Ronny Sugiantoro, dan news anchor nasional sekaligus communication professional, Timothy Marbun.
Ronny menekankan pentingnya menjaga akurasi di tengah disrupsi digital. “Media lokal kini ditantang untuk lebih akurat, efisien dalam penyampaian informasi, namun tetap menggugah emosi dan relevan dengan kebutuhan pembaca,” ujarnya.
Menurutnya, banyak media lokal sudah bertransformasi menjadi media daring dengan konten lokal unggulan. Namun, ia mengingatkan agar digitalisasi tidak mengorbankan kualitas jurnalistik.
Dalam paparannya, BI juga mengungkap peningkatan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) secara nasional, dari 43,18 (2023) menjadi 43,34 (2024). Kenaikan ini didorong oleh peningkatan keterampilan digital masyarakat.
Meski begitu, skor aspek infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat masih tergolong rendah. Secara khusus, IMDI Kabupaten Banyumas sudah berada di kategori “tinggi”, namun daerah lain di wilayah Banyumas Raya masih berada di level “cukup”, yang menandakan masih adanya pekerjaan rumah dalam hal pemerataan literasi digital dan akses informasi.
Dengan pelatihan ini, Bank Indonesia berharap para jurnalis mampu beradaptasi dengan disrupsi digital, sekaligus menjadi garda depan dalam menyajikan informasi ekonomi yang adaptif, akurat, dan terbebas dari hoaks.
Acara ditutup dengan sesi interaktif dan coffee break yang memperkuat jejaring antar wartawan lintas media dan tim komunikasi dari Bank Indonesia Purwokerto.