SERAYUNEWS – Pernahkah kamu melihat foto jadul dari era 1980-an atau 1990-an dan merasa bahwa remaja di masa itu tampak jauh lebih tua dibandingkan ABG zaman sekarang?
Wajah berkumis tebal, rambut gondrong dengan poni menjulang, atau pakaian yang terkesan “dewasa” sering membuat kita bertanya-tanya: kok bisa, sih, mereka kelihatan seperti orang tua padahal masih remaja?
Ternyata, ada cerita menarik di balik fenomena ini, dan salah satu kuncinya adalah bias seleksi. Yuk, kita kulik apa yang bikin foto-foto jadul ini punya vibe beda!
Menurut Michael Stevens dari kanal YouTube Vsauce, salah satu alasan utama kenapa ABG zaman dulu tampak lebih tua adalah bias seleksi. Apa itu? Bayangkan kamu sedang melihat album foto lama atau sinetron jadul seperti Si Doel Anak Sekolahan.
Karakter Doel, yang diperankan Rano Karno, digambarkan sebagai mahasiswa teknik dengan kumis tebal dan gaya yang “matang”. Padahal, aktornya sendiri sudah jauh lebih tua dari usia karakter yang dimainkan. Nah, ini adalah contoh bias seleksi: kita cenderung melihat representasi tertentu dari masa lalu yang tidak sepenuhnya mencerminkan kenyataan.
Foto atau film yang tersedia dari era itu sering menampilkan orang-orang dengan gaya yang dianggap keren pada masanya, seperti kumis lebat atau rambut ala Elvis Presley, yang kini terlihat kuno dan membuat mereka tampak lebih tua.
Selain bias seleksi, gaya hidup dan tren mode di masa lalu juga punya peran besar. Coba bayangkan anak SMP di tahun 1970-an: rambut gondrong dengan poni tinggi, celana ketat, dan kadang-kadang kumis tipis yang sengaja dibiarkan untuk tampil “macho”.
Gaya ini dipengaruhi oleh ikon-ikon populer seperti Rhoma Irama atau bintang Hollywood seperti John Travolta. Di masa itu, gaya tersebut adalah simbol keren, tapi kalau dilihat dari kacamata sekarang, ya, jelas terasa “tua”!
Bandingkan dengan ABG zaman sekarang yang punya akses ke skincare canggih, potongan rambut modern, dan outfit yang mengikuti tren TikTok. Wajah glowing dan gaya minimalis membuat mereka terlihat lebih muda, bahkan di usia yang sama.
Studi dari Yale School of Medicine dan University of South Carolina pada 2018 juga mengungkapkan bahwa orang-orang yang hidup antara 1988-2010 secara biologis tampak lebih tua dibandingkan generasi sekarang.
Faktornya? Gaya hidup! Dulu, merokok dianggap wajar, bahkan di kalangan remaja, dan kesadaran akan kesehatan kulit masih minim. Sekarang, dengan kampanye antirokok dan maraknya produk skincare, remaja cenderung punya penampilan yang lebih segar.
Teknologi kesehatan, seperti krim anti-penuaan atau perawatan dermatologi, juga membantu ABG zaman sekarang tampil awet muda. Jadi, bukan cuma soal gaya, tapi juga bagaimana perubahan zaman memengaruhi penampilan fisik.
Nostalgia dan Pelajaran dari Foto Jadul
Foto-foto jadul ini bukan cuma bikin kita nostalgia, tapi juga mengingatkan bahwa persepsi kita tentang “tua” atau “muda” sangat dipengaruhi oleh konteks zaman. Apa yang dulu dianggap keren, sekarang mungkin terlihat lucu atau ketinggalan zaman.
Sebaliknya, tren masa kini yang kita anggap kekinian mungkin akan jadi bahan tawa generasi mendatang. Jadi, lain kali kamu melihat foto ABG zaman dulu dengan kumis tebal atau jaket kulit oversized, ingat saja: mereka sedang jadi trendsetter di masanya!
Dan siapa tahu, mungkin beberapa tahun ke depan, filter Instagram atau outfit Y2K yang sekarang hits juga akan bikin anak cucu kita geleng-geleng kepala.