SERAYUNEWS – BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap memprediksi bahwa musim kemarau di wilayah Cilacap akan dimulai pada bulan Mei 2025.
Saat ini, Cilacap tengah memasuki masa peralihan dari musim hujan menuju kemarau, atau dikenal dengan istilah masa transisi.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menyampaikan bahwa selama masa transisi ini, hujan masih berpeluang terjadi dalam beberapa hari ke depan.
“Saat ini, Cilacap dan sekitarnya masih berpotensi hujan, yang kadang dengan petir. Hujan biasanya terjadi pada sore hingga malam hari di wilayah utara, dan pada malam hingga pagi hari di wilayah selatan,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).
BMKG memperkirakan bahwa sebagian wilayah barat dan timur Cilacap akan memasuki awal musim kemarau pada dasarian pertama bulan Mei.
Untuk wilayah tengah Cilacap, musim kemarau diprediksi datang antara dasarian ketiga Mei hingga dasarian kedua Juni. Sedangkan wilayah selatan akan menyusul pada dasarian ketiga bulan Juni.
“Pada dasarian pertama bulan Mei, sebagian wilayah Cilacap bagian barat dan timur diperkirakan akan memasuki awal musim kemarau,” ujar Teguh.
Musim kemarau tahun ini prediksinya memiliki sifat musim yang normal hingga sedikit lebih kering dari biasanya. Puncak kemarau kemungkinan terjadi pada Agustus 2025, di mana dampak kekeringan kemungkinan besar akan mulai terasa.
“Kekeringan ini berpotensi menyebabkan kekurangan air bersih. Sehingga masyarakat perlu mempersiapkan diri untuk mengantisipasi hal tersebut,” ujar Teguh.
Selain kekeringan, musim kemarau juga berisiko menimbulkan kebakaran lahan dan hutan. Te
rutama jika masyarakat lalai dalam mengelola api di lingkungan terbuka.
“Kami mengingatkan agar tidak membakar ranting kering sembarangan atau membuang puntung rokok di area yang banyak daun kering. Hal ini bisa memicu kebakaran,” ujar Teguh.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mulai bersiap menghadapi musim kemarau, dengan menjaga cadangan air, waspada terhadap potensi kebakaran, dan tidak melakukan pembakaran terbuka. Langkah antisipatif ini penting untuk meminimalkan dampak negatif musim kemarau terhadap kehidupan sehari-hari warga Cilacap.