SERAYUNEWS – Warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap punya cara unik untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Lewat tradisi tahunan bertajuk “Bobok Bumbung”, mereka menyulap kewajiban perpajakan menjadi perayaan budaya yang meriah dan penuh kebersamaan. Tahun ini, acara tersebut memasuki tahun ke-9 penyelenggaraan.
Dalam prosesi Bobok Bumbung, warga dari tiap RT mengarak bumbung—bambu panjang berisi tabungan PBB—keliling desa.
Bumbung ada di atas jolen, wadah tradisional khas upacara Jawa, dan musik serta tarian tradisional mengiringinya. Warga pun kompak mengenakan beskap dan kebaya, menambah nuansa adat yang kental.
Setelah kirab, peserta menyerahkan seluruh uang dalam bumbung secara simbolis kepada Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman yang hadir di lokasi.
Total dana PBB yang terkumpul tahun ini mencapai Rp256 juta, naik drastis dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp80 juta.
Kepala Desa Pesanggrahan, Sarjo, mengatakan bahwa Bobok Bumbung tak sekadar urusan pajak. Tradisi ini juga menjadi ajang pelestarian budaya lokal dan hiburan rakyat.
“Acara ini kami kemas dengan berbagai kegiatan seni dan hiburan rakyat. Mulai dari fun run, sarasehan, pertunjukan kuda kepang, seni cowong, hingga tari buto dari Temanggung sebagai puncaknya,” ujarnya.
Tahun ini, gelaran juga menjadi momentum peluncuran Desa Wisata Pesanggrahan, dengan nama Kampung Prapen. Ini menjadi langkah awal desa dalam memanfaatkan potensi wisata berbasis budaya.
“Harapan ke depannya untuk kegiatan ini bisa berjalan, lestari dengan kemasan acara yang setiap tahun berinovasi dari masyarakat. Contoh sekarang ada tampilan dari masing-masing RT yang bisa menghibur,” imbuh Sarjo.
Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, mengapresiasi semangat dan inovasi warga dalam mengemas kewajiban menjadi kekuatan budaya.
“Kegiatan ini sangat baik, dan kita akan dorong ke depan. Desa-desa yang berinovasi seperti Pesanggrahan ini layak dapat dukungan. Karena menggabungkan seni, nilai kebersamaan, dan ketaatan membayar pajak,” katanya.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung dari sisi infrastruktur. Termasuk pelatihan pengelolaan desa wisata, hingga memasukkan Bobok Bumbung ke dalam kalender pariwisata Cilacap.
Tradisi Bobok Bumbung menunjukkan bahwa ketaatan pajak bisa berjalan beriringan dengan pelestarian budaya.
Pesanggrahan sukses mengubah kegiatan formal menjadi magnet wisata dan penggerak ekonomi desa. Ini bukan hanya soal membayar pajak, tapi juga tentang menjaga warisan leluhur dan membangun masa depan yang mandiri.