SERAYUNEWS – Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menegaskan bahwa efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat tidak akan menghentikan laju pembangunan.
Ia memastikan bahwa Pemkab Banyumas, tetap menjalankan program prioritas meski menghadapi tantangan fiskal.
Sadewo menyampaikan hal ini pada, Selasa (29/04/2025), sebagai respons terhadap kebijakan pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat.
“Efisiensi anggaran memang ada, dan itu merupakan kebijakan Pemerintah Pusat. Tapi hal itu jangan terus menjadi halangan, menghambat kinerja, dan menyelesaikan PR PR yang ada,” kata Sadewo.
Sadewo menegaskan, bahwa seluruh persoalan di Banyumas tetap harus tertangani dengan pendekatan bertahap dan berbasis skala prioritas.
Di antara isu yang menjadi perhatian utama adalah kemiskinan ekstrem, perbaikan infrastruktur jalan, serta kelanjutan proyek Kebondalem.
“Itu kan tidak bisa langsung selesai semuanya, dan ada prosedurnya. Tetapi prinsip, secara bertahap akan kita tangani satu per satu,” ujarnya.
Bupati juga mengungkapkan, bahwa dia sudah menunjukkan komitmen dalam pembangunan. Bahkan sebelum pelantikan secara resmi, melalui komunikasi aktif dengan kementerian pusat.
Berkat komunikasi intensif tersebut, Banyumas berhasil memperoleh sejumlah dukungan pembangunan dari pemerintah pusat dan sektor swasta.
“Insya Allah, Jembatan Gantung Sidaboa akan menjadi jembatan permanen, dan ada juga bantuan pengaspalan jalan di Dawuhan Banyumas,” katanya.
Terkait jalan kabupaten, Sadewo memastikan bahwa anggaran perbaikan tetap tersedia dan pelaksanaan berdasarkan kebutuhan mendesak, termasuk di wilayah pinggiran.
“Setelah jadi, saya dan bu Lintarti, menjadi Bupati dan wakil bupati nggo wong Banyumas Kabeh, ora nggo Bupatine sing nyoblos nyong tok, ora,” kata dia.
Kementerian Lingkungan Hidup memberikan bantuan berupa mesin pengolahan sampah untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Banyumas. Selain itu, Yayasan Buddha Tzu Chi Jakarta juga menyalurkan bantuan untuk perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH).
“RTLH juga jadi PR kita, Alhamdulillah setelah membangun komunikasi, kita dapat bantuan 500 unit,” kata dia.
Sadewo menyebut, dari seluruh wilayah di Jawa Tengah, hanya Kabupaten Banyumas yang mendapatkan bantuan tersebut.
Mengenai masa depan aset Kebondalem yang kini kembali ke tangan Pemkab, Sadewo mengaku sudah punya rencana. Pemkab berencana menjadikan kawasan tersebut, sebagai pusat kegiatan masyarakat.
“Kita bereskan dulu sampai tuntas, sembari memikirkan konsep apa. Ini baru sebatas bayangan saja, di sana akan menjadi pusat kuliner. Bagaimana kuliner itu hidup, harus ada triger. Harus ada fasilitas publik untuk nongkrong misal lapangan mini soccer, area skateboard, BMX, dan mungkin ada juga gedung untuk wedding,” kata Sadewo.
Dengan konsep revitalisasi tersebut, Pemkab berharap kawasan Kebondalem bisa menggerakkan perekonomian lokal dan mendukung pelaku UMKM di Banyumas.