SERAYUNEWS– Bencana puting beliung yang melanda Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, Kamis (10/4/2025), menyebabkan kerusakan parah.
Puluhan rumah warga di sejumlah desa terdampak, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.
Sebagai bentuk tanggapan cepat, Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman langsung meninjau lokasi terdampak di Desa Kamulyan, Jumat (11/4/2025) sehari setelah bencana terjadi.
Bersama tim dari BPBD Cilacap, Baznas, dan PMI, Bupati Syamsul menyerahkan bantuan secara langsung kepada warga terdampak.
Bantuan berupa selimut, tenda darurat, dan bahan makanan pokok, diserahkan di rumah Samino—warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat.
“Rumah Pak Samino nanti akan kita rehab total karena kerusakannya cukup parah,” ungkap Bupati Syamsul.
Selain rumah Samino, satu sekolah dan rumah warga lain juga menjadi fokus perhatian dalam kunjungan tersebut.
Pemkab Cilacap berkomitmen untuk memulihkan kondisi warga secepat mungkin. Bupati Syamsul menyatakan, akan mengupayakan bantuan maksimal. Sehingga warga segera kembali memiliki tempat tinggal yang layak.
“Kami mengajak masyarakat untuk tetap siaga menghadapi potensi bencana. Cuaca ekstrem masih bisa terjadi kapan saja. Untuk rumah-rumah yang akan kita rehab, kami minta pihak desa dan kecamatan segera koordinasi. Agar warga yang terdampak mendapatkan tempat tinggal sementara,” jelasnya.
Data dari BPBD Cilacap mencatat, ratusan rumah dan bangunan mengalami kerusakan akibat angin kencang dan pohon tumbang. Estimasi kerugian bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta Rupiah.
Meski kerusakan material cukup besar, tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun demikian, pemerintah tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.
Pemkab Cilacap juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana. Baik dari instansi pemerintahan maupun organisasi sosial.
Sinergi dan kecepatan respon menjadi faktor penting, dalam penanganan yang efektif dan humanis.
Langkah cepat Bupati Syamsul, menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam memberikan perlindungan dan perhatian kepada warga yang terdampak bencana.
Bantuan bukan hanya bersifat material, tetapi juga menghadirkan kepastian perbaikan rumah. Ini sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam proses pemulihan pascabencana.