
SERAYUNEWS – Kabupaten Cilacap mencatatkan tonggak penting dalam transformasi ekonomi daerah. Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) RI secara resmi menetapkan Cilacap sebagai Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia Tahun 2025.
Predikat ini menandai pergeseran arah pembangunan Cilacap dari basis industri konvensional menuju ekonomi kreatif berbasis teknologi digital.
Penetapan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Ekonomi Kreatif Nomor SK/HK.01.02/70/MK-EK/2025 tentang Penetapan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia Tahun 2025. Cilacap terpilih bersama lima daerah lain setelah melalui tahapan seleksi ketat, mulai dari penilaian borang, uji petik, hingga presentasi kepala daerah.
Pengumuman KaTa Kreatif 2025 digelar di Jakarta, Jumat (19/12/2025). Dalam proses penilaian, Cilacap dinilai unggul pada subsektor Film, Animasi, dan Video (FAV) yang didukung oleh ekosistem talenta, komunitas kreatif yang aktif, serta infrastruktur pendukung yang terus berkembang.
Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan apresiasi terhadap peran subsektor FAV dalam mendorong kebangkitan ekonomi kreatif daerah.
“Subsektor Film, Animasi, Video bisa menjadi lokomotif yang mendorong bangkitnya industri kreatif dari subsektor lain seperti kuliner, kriya, fesyen, dan lainnya,” ungkap Teuku Riefky dalam sambutannya.
Dalam paparan di hadapan Menteri Ekonomi Kreatif, Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya, S.H., M.Kn., menegaskan bahwa predikat KaTa Kreatif memperkuat jenama pembangunan “Cilacap Bercahaya Maju Besar”.
Pemerintah daerah menempatkan subsektor Film, Animasi, dan Video (FAV) sebagai lokomotif ekonomi baru.
“Cilacap tidak lagi sekadar ‘kota buntu’ di ujung Jawa Tengah. Hari ini, dengan kekuatan subsektor FAV, kita menegaskan posisi sebagai identitas kreatif di Selatan Jawa. Ini adalah wujud komitmen kami membangun ekonomi yang mandiri dan berdaya saing, sejalan dengan visi pembangunan daerah,” tegas Ammy.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disparpora) Kabupaten Cilacap, Budi Narimo, S.Sos., M.Si., mengatakan pemerintah daerah telah menyiapkan peta jalan (roadmap) pengembangan ekonomi kreatif pasca-penetapan KaTa Kreatif.
“Dalam jangka pendek satu tahun ke depan, kami fokus pada kolaborasi kemitraan strategis dan aktivasi creative hub di kawasan Kota Lama sebagai ruang ekspresi para kreator,” ujar Budi Narimo.
Cilacap Kreatif Jadi Motor Lintas Komunitas
Forum Cilacap Kreatif berperan sebagai simpul kolaborasi lintas komunitas dan subsektor ekonomi kreatif. Tiga tokoh kunci forum ini turut mengawal proses penetapan hingga tahap presentasi di Jakarta.
Founder Cilacap Kreatif, Romi Angger Hidayat, menyebut capaian ini sebagai momentum penting bagi ekosistem lokal.
“Ini bukan kerja semalam. Ini adalah hasil keringat teman-teman komunitas yang konsisten berkarya. Status KaTa Kreatif adalah legitimasi bahwa karya anak muda Cilacap layak diperhitungkan di kancah nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Afrizal Abdi Musyafiq, Project Manager Cilacap Kreatif sekaligus dosen Politeknik Negeri Cilacap, menekankan kuatnya kolaborasi Pentahelix dalam proses penetapan.
“Kunci keberhasilan Cilacap ada pada trust (kepercayaan). Pemerintah tidak berjalan sendiri, tapi merangkul kami sebagai mitra strategis dalam menyusun borang hingga strategi pengembangan ekosistem,” jelasnya.
Program Manager Cilacap Kreatif sekaligus pegiat teknologi, Donie Hulalata, menegaskan bahwa tantangan pasca-penetapan justru menjadi energi baru bagi komunitas kreatif.
“Tugas kami berikutnya lebih berat tapi menyenangkan. Kami akan memastikan roadmap yang dipresentasikan Ibu Wabup tadi benar-benar tereksekusi di lapangan. Komunitas dan pelaku ekonomi kreatif di Cilacap siap menjadi garda terdepan,” katanya.
Mengawinkan Teknologi dengan Budaya Lokal
Dari sektor swasta, Dinov Efnasembi dari Dinov Production menilai status KaTa Kreatif membuka peluang integrasi budaya lokal ke pasar global melalui medium film dan animasi.
“Ekosistem pendidikan vokasi dan perguruan tinggi di Cilacap sudah sangat mendukung sub sektor FAV. Dengan status ini, kami makin percaya diri mengangkat budaya lokal seperti Tari Megat Megot, Tari Jalungmas, hingga kuliner Brekecek dan Sega Nelayan ke dalam format animasi dan film dokumenter yang high value,” ungkapnya.
Selain Kabupaten Cilacap, penghargaan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia 2025 juga diberikan kepada Kota Banjarmasin, Kabupaten Buton Tengah, Kota Manado, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Trenggalek.