SERAYUNEWS-Pemerintah Kabupaten Cilacap tidak main-main dalam mengelola potensi daerah. Lewat gelaran Pajak Daerah Award 2025, mereka tidak hanya memberi penghargaan kepada para wajib pajak, tetapi juga mengirim pesan kuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci sukses pembangunan daerah.
Digelar di Aula BPKAD Kabupaten Cilacap pada Kamis (19/6/2025), acara ini menjadi ajang apresiasi sekaligus strategi membangun kesadaran kolektif soal pentingnya membayar pajak. Sebanyak 53 wajib pajak berprestasi dari berbagai sektor mulai dari perusahaan, perhotelan, restoran, hiburan, parkir, hingga PPAT/Notaris, menerima penghargaan karena telah menunjukkan komitmen tinggi dalam memenuhi kewajiban perpajakan.
Kepala Bapenda Cilacap, Arida Puji Hastuti, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para wajib pajak yang telah menunjukkan ketaatan, ketepatan waktu, dan konsistensi pembayaran. “Ini merupakan bukti nyata kontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Cilacap,” ungkap Arida.
Menurut Arida, penghargaan ini juga ditujukan untuk memotivasi dan mempererat sinergi antara pemerintah daerah dengan para pelaku usaha, agar pendapatan asli daerah (PAD) bisa terus meningkat melalui kesadaran kolektif.
“Kami ingin membangun kerja sama yang kuat untuk meningkatkan kepatuhan pajak serta mengoptimalkan PAD dari sektor pajak daerah,” ujarnya.
Cilacap menorehkan prestasi signifikan dalam realisasi penerimaan pajak daerah tahun 2024, dengan capaian sebesar Rp 362 miliar melampaui target awal dengan persentase 111,75%. Tahun 2025, target pendapatan pajak daerah dinaikkan drastis menjadi Rp 490,4 miliar, naik Rp 166,4 miliar atau 51,3% dari target sebelumnya.
Tak hanya itu, total target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025 juga meningkat menjadi Rp 1,029 triliun, atau naik 22,96% dibanding tahun 2024. “Melalui kegiatan ini, kami berharap tumbuh semangat kolaborasi yang lebih erat antara Pemerintah Kabupaten Cilacap dan seluruh elemen masyarakat,” ujar Arida.
Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, yang hadir langsung dalam acara, menekankan bahwa pajak merupakan sumber utama pembiayaan pembangunan. Ia bahkan menyebut kontribusi para wajib pajak sebagai “napas” pembangunan daerah.
“Pajak Daerah adalah tulang punggung pembiayaan pembangunan di Kabupaten Cilacap. Dari pajak inilah kita membangun jalan dan jembatan, memperbaiki layanan pendidikan dan kesehatan, serta memastikan pelayanan publik tetap berjalan dengan baik,” tegas Syamsul.
Capaian hingga 31 Mei 2025 sudah menunjukkan progres menggembirakan, yakni Rp181,8 miliar atau 39,55% dari target tahunan. Ini menjadi sinyal bahwa kesadaran masyarakat Cilacap terhadap pajak semakin membaik.
Bupati pun menaruh harapan besar terhadap acara penghargaan ini, sebagai bentuk edukasi publik dan motivasi moral untuk menjadikan pajak sebagai simbol cinta daerah. “Setiap rupiah yang disumbangkan adalah energi besar bagi keberlanjutan pembangunan di Cilacap,” pungkasnya.
Penilaian terhadap para penerima penghargaan dilakukan secara objektif, mempertimbangkan ketepatan waktu pembayaran, besarnya kontribusi, konsistensi, dan adaptasi terhadap teknologi digital seperti e-SPTPD, QRIS, dan Tapping Box.
Langkah ini tak hanya memastikan transparansi, tetapi juga mendorong transformasi digital dalam pelayanan perpajakan.
Pajak Daerah Award 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan pengingat bahwa pembangunan lahir dari partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat. Dan bagi warga Cilacap, membayar pajak kini bukan sekadar kewajiban tapi bentuk nyata cinta pada daerah.