SERAYUNEWS – Jika Anda membutuhkan informasi contoh modul ajar UBD, Anda bisa menyimak artikel ini sampai akhir. Lantaran, redaksi akan menyajikannya untuk Anda.
Pasalnya, menyusun modul ajar bukan sekadar memenuhi kewajiban administratif. Lebih dari itu, modul ajar adalah fondasi penting yang menentukan arah dan kualitas pembelajaran.
Salah satu pendekatan yang saat ini banyak digunakan oleh guru, terutama peserta PPG Dalam Jabatan Tahun 2024, adalah model Understanding by Design (UbD).
Understanding by Design atau yang lebih dikenal dengan UbD adalah pendekatan perencanaan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam.
Model ini dikembangkan oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe, dengan gagasan utama: tujuan akhir harus ditentukan lebih dulu, baru kemudian dirancang proses pembelajarannya.
UbD menggunakan prinsip desain backward atau alur mundur, di mana guru memulai perencanaan bukan dari aktivitas, melainkan dari hasil akhir yang diharapkan.
Dalam menyusun modul ajar dengan pendekatan UbD, terdapat tiga langkah utama yang perlu Anda ikuti:
1. Menentukan Tujuan Pembelajaran
Langkah pertama adalah menetapkan tujuan pembelajaran. Tujuan ini diambil berdasarkan capaian pembelajaran (CP) yang telah ditentukan.
Penting untuk mencari kata kunci dari CP agar Anda bisa merancang tujuan secara spesifik dan terukur.
2. Merancang Asesmen atau Penilaian
Setelah tujuan dirancang, langkah berikutnya adalah menyiapkan asesmen. UbD menganjurkan penggunaan tiga jenis asesmen, yaitu:
3. Menyusun Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian utama:
Sebagai gambaran, berikut ini contoh modul ajar IPA kelas VII semester ganjil yang disusun oleh guru PPG Ainunniyah, S.Pd. dari SMPN 9 Jember.
A. Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, serta memahami sifat dan perubahan zat.
B. Tujuan Pembelajaran
C. Asesmen
D. Kegiatan Pembelajaran
Refleksi Guru: UbD Membantu Pembelajaran Jadi Lebih Terarah
Dalam refleksinya, Ainunniyah menyebut bahwa pendekatan UbD membuat pembelajaran lebih terarah.
Ia menulis, “Desain UbD sangat membantu keberhasilan pembelajaran karena tujuannya ditentukan secara konkret sejak awal.”
Tanpa tujuan yang jelas, lanjutnya, guru berisiko menyampaikan materi yang keluar dari fokus pembelajaran.
Ia juga menekankan pentingnya menyampaikan tujuan kepada siswa agar mereka mengetahui alasan mengapa mereka mempelajari suatu topik.
Menurutnya, pendekatan ini cocok diterapkan di semua mata pelajaran, terutama di Ilmu Pengetahuan Alam yang ia ajarkan.
Pendekatan UbD menawarkan kejelasan dan struktur dalam perencanaan pembelajaran.
Anda tidak hanya merancang aktivitas, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah mengarah pada pemahaman mendalam.
Ini sangat penting di era Merdeka Belajar, di mana peran guru lebih sebagai fasilitator yang membantu siswa membangun pengetahuan secara mandiri dan bermakna.
Penutup
Sebagai pendidik, Anda tentu ingin memastikan bahwa setiap pertemuan di kelas membawa manfaat nyata bagi peserta didik.
Pendekatan UbD bisa menjadi salah satu strategi yang membuat tujuan Anda lebih mudah tercapai. Mulailah dari tujuan, rancang penilaian yang tepat, lalu bangun aktivitas pembelajaran yang sesuai.
Dengan begitu, pembelajaran akan terasa lebih hidup, bermakna, dan menyenangkan—bagi Anda dan siswa. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.***