SERAYUNEWS – Diagram turus adalah salah satu cara sederhana dan menyenangkan untuk menyajikan data. Simak contoh soal Diagram Turus untuk kelas 2 SD.
Di kelas 2 SD, anak-anak mulai diperkenalkan dengan diagram turus melalui berbagai tema yang dekat dengan kehidupan mereka.
Adapun seperti bunga kesukaan, buah favorit, hobi teman-teman, hingga kegiatan sehari-hari seperti berlari atau belanja sayur di pasar.
Lewat cara ini, anak-anak belajar memahami angka, membandingkan data, dan menarik kesimpulan sederhana.
Diagram turus adalah bentuk penyajian data dengan simbol garis atau “turus” yang dicoret dalam kelompok lima.
Satu turus mewakili satu data. Misalnya, jika ada lima anak yang suka mangga, maka akan ada lima garis: ||||. Garis kelima biasanya dicoret melintang untuk memudahkan penghitungan.
Bentuk penyajian ini tidak hanya memudahkan anak dalam membaca data, tetapi juga melatih logika, pengamatan, serta kemampuan menyimpulkan informasi dari visual.
Mengajarkan diagram turus pada anak usia SD memiliki beberapa manfaat, seperti:
Lewat diagram turus, anak bisa melihat informasi secara langsung dan belajar menarik kesimpulan tanpa harus menghitung satu per satu.
Berikut ini beberapa contoh soal berdasarkan diagram turus dengan tema yang dekat dengan kehidupan anak-anak.
Diagram Turus: Bunga Kesukaan Anak
Mawar : ||
Tulip : ||||||||||||
Matahari : ||||||||
Melati : ||||||||||
Diagram Turus: Buah Kesukaan
Pepaya : |||||||||||||
Jeruk : ||||||||
Manggis : ||||||
Durian : ||||||
Diagram Turus: Hobi Anak Kelas 2
Menyanyi : |||
Menari : ||||
Melukis : |||
Memasak : ||||
Diagram Turus: Sayur yang Dibeli Ibu
Jagung : |||||
Wortel : |||
Terong : |||
Tomat : ||
Kubis : ||
Diagram Turus: Siswa Berlari
1 putaran : |||
2 putaran : ||||
3 putaran : ||||
4 putaran : ||
5 putaran : ||
Kesimpulan
Belajar diagram turus di kelas 2 SD bukan hanya sekadar latihan membaca data, tapi juga menumbuhkan kemampuan berpikir analitis sejak dini.
Dengan topik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, anak-anak pun bisa belajar sambil bermain.
Sebagai pendidik atau orang tua, Anda bisa membuat latihan serupa di rumah dengan alat sederhana seperti kertas, pensil, dan tema yang disukai anak.***