SERAYUNEWS – Seluruh jemaah haji asal Kabupaten Banyumas telah melakukan wukuf Arafah. Suatu tahapan paling esensial pada rangkaian aktifitas saat melaksanakan ibadah haji.
Wukuf Arafah juga disebut sebagai puncak dari ibadah haji. Dilaksanakan pada 9 Zulhijah atau sehari sebelum Hari Raya Iduladha. Tahapan ini menjadi pembeda antara haji dan umrah.
“Sudah tiba di Arafah, melaksanakan Wukuf,” kata Kasi Haji Kemenag Banyumas, Afifudin Idrus, Jumat (06/06/2025).
Setibanya di Arafah, saat menunggu waktu wukuf, jemaah telah diimbau untuk tidak banyak melakukan aktivitas. Hal itu bertujuan untuk menghemat energi sehingga bisa menjaga stamina.
Sebab, berkerumun dengan banyak orang, dan kondisi cuaca yang panas. Bisa menjadi pemicu kelelahan dan sakit. “Semua jemaah haji sehat, aman (tidak ada kendala, red),” katanya.
Selanjutnya, setelah wukuf Arafah para jemaah akan meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah untuk melaksanakan mabit, atau bermalam, sebagai bagian dari rangkaian ibadah yang wajib dijalani.
Mabit di Muzdalifah menjadi tahapan penting sebelum menuju Mina untuk melontar jumrah. Ibadah ini dilakukan mulai malam 10 Zulhijah, dan menjadi salah satu amalan haji yang penuh makna spiritual.
Diketahui, tahun 2025 Kabupaten Banyumas memberangkatkan sejumlah 1.305 calon jemaah haji. Terdiri dari 590 berjenis kelamin laki-laki dan 715 berjenis kelamin perempuan, sedangkan dilihat dari usia, yang lanjut usia berjumlah 362 dan non lansia.
“Untuk calon jemaah haji termuda berumur 18 tahun dari Kecamatan Karanglewas dan tertua umur 90 tahun dari Kecamatan Pekuncen,” kata Plh Kepala Kantor Kemenag Banyumas selaku Kepala Staf Penyelenggara Urusan Haji Edi Sungkowo, saat acara pamitan dan pelepasan calon jemaah haji, di Pendopo Si Panji, pada Jumat (25/04/2025).