SERAYUNEWS-Demi menggali aspirasi langsung pada masyarakat, Wakil Bupati (Wabup) Banjarnegara Wakhid Jumali melakukan roadshow dan bertemu masyarakat langsung. Kali ini Wabup melakukan kunjungan dan mendengarkan langsung warga Kecamatan Purwanegara, Selasa (29/7/2025).
Kegiatan ini sengaja dilakukan untuk mempererat hubungan antara pemerintah daerah dengan masyarakat, menyerap aspirasi, serta memantau pelaksanaan program pembangunan di desa dengan melibatkan para kepala desa, sekdes, BPD, pengelola BUMDes, dan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes MP).
Pada kesempatan tersebut, Camat Purwanegara Waris Puji Rahayu, menyampaikan sejumlah persoalan di wilayahnya. Antara lain, tiga poros jalan kabupaten yang rusak adalah jalan Pucung–Bedug, Petir–Krinjing, dan Merden–Lawang Awu yang membutuhkan perbaikan permanen. Perbaikan jalan tambang Lawang Awu yang semula dianggarkan pada 2025 tertunda karena refocusing anggaran.
“Alhamdulillah Petir-Krinjing dan ruas Pucungbedug sudah dianggarkan APBD perubahan, namun Merden-Lawang Awu kena refocusing. Padahal jalur ini sangat penting sebagai penghubung ke Kabupaten Kebumen, dan juga jalan matrial,” katanya.
Selain itu, harga komoditas singkong yang menjadi komoditas mayoritas di wilayah Kecamatan Purwanegara ini juga anjlok hingga Rp500 per kilogram. Jauh dari harga normal yang mencapai Rp2.000.
“Kami sangat prihatin saat ini petani singkong sedang sedih karena harga singkong anjlok bebas hanya Rp500 rupiah,” katanya.
Menurutnya, curhatan ini disampaikan oleh sejumlah warga, dimana wilayah Kecamatan Purwanegara yang memiliki 13 desa ini memiliki 6 desa yang masuk kategori miskin ekstrem, khususnya mereka yang berada di wilayah selatan Sungai Sapi.
Menanggapi hal tersebut, Wabup meminta masyarakat bersabar karena keterbatasan anggaran. Ia juga memberikan apresiasi atas kerukunan masyarakat Purwanegara yang hidup harmonis dalam keberagaman.
“Kecamatan Purwanegara adalah wilayah yang heterogen, semua agama ada di sini. Tapi semua akur dan menjaga kebhinekaan. Saya bangga masyarakat tetap rukun dan saling menghormati,” katanya.
Menurutnya, kepala desa dan perangkat merupakan motor penggerak yang memimpin dan mengelola berbagai aspek kehidupan desa, mulai pemerintahan, pembangunan hingga pemberdayaan masyarakat. Untuk itu ia mendorong pengelola kebijakan desa untuk kreatif memanfaatkan potensi lokal. Pemanfaatan sumber daya yang ada diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“IPM yang tinggi mencerminkan kualitas hidup yang baik dalam kesehatan, pendidikan, dan standar hidup. Desa dapat memanfaatkannya untuk merancang program pembangunan yang lebih efektif,” katanya.