SERAYUNEWS – Diabetes telah lama dikenal sebagai penyakit metabolik kronis yang terbagi dalam dua tipe utama, yakni tipe 1 dan tipe 2. Kini muncul tipe baru yang secara resmi diakui oleh Federasi Diabetes Internasional (IDF) dalam Kongres Diabetes Dunia 2025 di Bangkok, yaitu Diabetes Tipe 5. Diabetes ini dikenal sebagai MODY (Maturity Onset Diabetes of the Young).
Penyakit ini muncul sebagai bentuk ancaman baru, khususnya bagi anak muda dan remaja. Khususnya dari keluarga dengan akses gizi yang rendah.
Mengenal Diabetes Tipe 5
Diabetes Tipe 5 pertama kali ditemukan di Jamaika pada tahun 1955. Meski sudah lama terdeteksi, penyakit ini baru mendapat pengakuan resmi pada 2025 setelah bertahun-tahun penelitian dan pengumpulan data klinis.
IDF mengumumkan klasifikasi resminya sebagai bentuk diabetes yang terpisah dari tipe 1 dan 2, serta memiliki karakteristik yang unik.
Penyakit ini dikenal secara medis sebagai MODY, yaitu bentuk diabetes yang muncul pada usia muda tetapi memiliki sifat yang mirip dengan tipe 2. Perbedaannya terletak pada penyebab genetik dan latar belakang kondisi sosial ekonomi penderita.
MODY biasanya terjadi karena adanya mutasi genetik tertentu yang mengganggu produksi insulin atau respons tubuh terhadap insulin.
Penyebab yang membuat Diabetes Tipe 5 menonjol adalah prevalensinya yang tinggi pada remaja kurus dari keluarga dengan pendapatan rendah hingga menengah.
Faktor ini dikaitkan dengan kekurangan gizi kronis sejak masa pertumbuhan, yang turut memperburuk kerentanan genetik terhadap penyakit ini.
Gejala Umum dan Dampaknya
Gejala Diabetes Tipe 5 sebenarnya cukup mirip dengan tipe lainnya, namun sering kali terlambat dikenali karena penderitanya tidak menunjukkan gejala obesitas yang biasa terjadi pada tipe 2.
Justru, penderita tipe 5 umumnya memiliki berat badan rendah meski nafsu makan tinggi, yang seringkali tidak dicurigai sebagai tanda penyakit.
Gejala-gejala umum lainnya yang perlu diwaspadai meliputi:
1. Rasa lelah berkepanjangan
2. Luka yang sulit sembuh
3. Sering haus dan buang air kecil
4. Kesemutan
5. Pandangan kabur atau buram
Tanpa penanganan yang tepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, gangguan penglihatan permanen, hingga risiko penyakit jantung dan saraf.
Data yang dirilis IDF menyebutkan bahwa diabetes tipe 5 diperkirakan akan diderita oleh sekitar 25 juta orang di seluruh dunia. Hal itu menjadikannya lebih umum daripada TBC dan hampir setara dengan prevalensi HIV/AIDS.
Hal ini menjadikan diabetes tipe 5 sebagai tantangan kesehatan global yang harus segera direspons oleh pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat luas.
Penyebab dan Kelompok Berisiko Tinggi
Diabetes Tipe 5 disebabkan oleh kombinasi antara mutasi genetik dan faktor lingkungan, terutama kekurangan gizi yang dialami sejak usia muda.
Genetik berperan besar karena penyakit ini dapat diturunkan dalam keluarga, namun gaya hidup dan status sosial ekonomi memperkuat kerentanannya.
Menurut IDF, remaja dengan kondisi berikut memiliki risiko lebih tinggi:
1. Berasal dari keluarga dengan pendapatan rendah
2. Mengalami kekurangan asupan gizi saat masa pertumbuhan
3. Memiliki riwayat keluarga dengan diabetes
4. Kurang aktivitas fisik
Kondisi ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang lebih menyeluruh dalam penanganan diabetes tipe 5, bukan hanya dari sisi medis tetapi juga kebijakan sosial dan pendidikan gizi masyarakat.
Intervensi gizi sejak dini, peningkatan akses kesehatan untuk keluarga berpendapatan rendah, dan pemeriksaan genetik bagi keluarga dengan riwayat diabetes menjadi langkah awal yang penting.
Kesimpulan
Diabetes Tipe 5 atau MODY adalah bentuk baru penyakit diabetes yang kini secara resmi diakui dunia medis dan mengincar kelompok anak muda dari latar belakang keluarga kurang mampu.
Dengan gejala yang kerap tidak terdeteksi dan penyebab yang kompleks, penting bagi masyarakat untuk mengenali dan memahami risiko penyakit ini.
Peningkatan kesadaran publik, edukasi gizi, dan akses kesehatan yang merata sangat penting untuk mencegah lonjakan kasus di masa mendatang.
Diabetes bukan lagi penyakit orang tua atau yang kelebihan berat badan saja. Ia kini bisa menyerang anak muda, diam-diam dan mematikan.