SERAYUNEWS-Fenomena embun salju kembali terjadi di dataran tinggi Dieng Banjarnegara. Bahkan kejadian ini terjadi dalam dua hari terakhir, tak hanya itu saat embun salju tersebut turun, suhu di kompleks Candi Arjuna mencapai 0 derajat Celsius, pada Jumat (11/7/2025).
Bahkan, pada pukul 06.00 WIB, suhu di kompleks Candi Arjuna tercatat masih di angka 0,1 derajat celsius. Kondisi ini menyebabkan embun yang ada di rerumutan kompleks candi berubah menjadi butiran salju.
Kepala UPT Dieng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara, Sri Utami mengatakan, fenomena embun salju di kompleks Candi Arjuna ini terjadi dalam dua hari secara berturut-turut. Hal ini menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Dieng Banjarnegara.
“Pagi ini adalah kali kedua, hanya saja pada hari kemarin, embun salju ini hanya terjadi di sekitar kompleks Candi Satyeki. Sementara hari ini embun salju kembali terjadi, bukan hanya di kompleks Candi Satyeki, tetapi juga terjadi di sekitar Candi Arjuna,” katanya.
Menurutnya, suhu di kompleks Candi Arjuna pada Jumat pagi ini terpantau pada alat pengukur suhu udara yang terpasang, dimana suhu terendah terjadi pada pukul 06.00 WIB dan tercatat mencapai 0 derajat.
“Dieng memang sudah terasa dingin sejak beberapa hari terakhir, namun tidak sampai membeku, dan pagi ini suhu mencapai 0 derajat dan menyebabkan sejumlah embun yang ada di kompleks candi membeku,” ujarnya.
Sementara itu, Direktorat Instrumentasi dan Kalibrasi BMKG Wahyu Nugroho membenarkan adanya fenomena tersebut, bahkan tim dari BMKG ini juga melakukan pemantauan dan maintenance alat pengukur cuaca otomatis atau automatic weather station (AWS) di kompleks Candi Arjuna.
“Jika melihat alat yang terpasang, suhu terendah di permukaan rumput mencapai 0,1 derajat celsius. Sementara suhu udara di sekitarnya tercatat pada 3,7 derajat celsius,” katanya.
Tak hanya itu, dia juga mengatakan jika kejadian tersebut terjadi dalam dua hari terakhir, namun untuk hari ini suhu udara lebih rendah dari hari sebelumnya, sehingga embun salju terjadi lebih luas.
“Kami memang memasang alat di pelataran Candi Arjuna, dan alat tersebut merekam suhu udara di rerumputan sekitar kompleks Candi Arjuna,” katanya.