SERAYUNEWS- Popularitas sound horeg, sound system dengan suara bass ekstrem terus menuai kontroversi.
Di tengah perdebatan masyarakat, muncul satu nama yang kerap dikaitkan sebagai pelopornya, Ahmad Abdul Aziz atau yang lebih dikenal sebagai Memed Potensio.
Pria asal Blitar ini bahkan mendapat julukan oleh warganet sebagai “Thomas Alva Edi Sound Horeg”, plesetan dari nama penemu listrik ternama Thomas Alva Edison.
Julukan tersebut mencuat lantaran kiprahnya dianggap mengubah lanskap sound system jalanan di Indonesia.
Melansir berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya mengenai fenomena Sound Horeg yang makin menggila! serta sosok Memed Potensio yang disebut ‘Penemu’ dan mendapat julukan Thomas Alva Edi Sound:
Sound horeg adalah istilah populer yang merujuk pada sound system dengan karakteristik bass menggelegar, volume sangat tinggi, dan tekanan suara ekstrem.
Perangkat ini biasa masyarakat gunakan dalam acara-acara rakyat seperti karnaval, konser keliling, hingga hajatan. Karakteristik “horeg” berasal dari kata “hore-hore geger” alias suasana gaduh yang ramai dan menggugah antusiasme massa.
Namun, popularitasnya tak selalu disambut positif. Banyak kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan pemerintah, menyayangkan tingkat kebisingan sound horeg yang dianggap mengganggu ketertiban umum, bahkan berpotensi merusak pendengaran.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur bahkan menetapkan Fatwa Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penggunaan Sound Horeg. Fatwa ini menegaskan bahwa Sound Horeg hukumnya haram.
Meski begitu, hingga saat ini peminatnya terus bertambah, terutama di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Nama asli Memed Potensio adalah Ahmad Abdul Aziz, pria asal Kabupaten Blitar. Sejak 2019, ia dikenal sebagai operator dan teknisi andalan dari Brewog Audio, penyedia sound system populer di kawasan Jawa Timur.
Ia menyita perhatian publik karena dianggap sebagai penggagas atau pelopor gaya sound horeg di Indonesia.
Julukan “Thomas Alva Edi Sound Horeg” yang disematkan warganet padanya adalah bentuk lelucon atas kepiawaiannya dalam meracik dan mengoperasikan sound system ekstrem. Meski demikian, ia menanggapi julukan itu dengan santai.
“Julukan itu cuma hiburan dari netizen, saya anggap lucu-lucuan aja,” kata Memed kepada wartawan.
Memed hanya lulusan sekolah dasar. Ia tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang teknik, apalagi audio.
Seluruh pengetahuannya soal sound system ia dapatkan secara otodidak, berawal dari sering mengikuti ayahnya bekerja di acara sound system saat kecil.
“Saya dulu putus sekolah karena nakal. Tapi suka sama sound karena sering diajak ayah ke acara-acara. Dari situ saya belajar sendiri,” ujar Memed.
Ia mulai serius di dunia audio saat menjadi tenaga musiman di berbagai acara lokal, sebelum akhirnya bergabung dengan Brewog Audio tahun 2019. Sejak itu, ia aktif mengisi acara skala besar dengan sistem audio ekstrem.
Brewog Audio merupakan penyedia layanan sound system berbasis di Blitar, Jawa Timur.
Didirikan oleh Muzahidin alias Mas Bre pada 2018, grup ini dikenal dengan sound system raksasa, lighting canggih, dan kualitas suara yang menyentuh batas maksimal kekuatan audio outdoor.
Nama Brewog Audio kini menjadi rujukan di kalangan pecinta sound horeg di Indonesia.
Menariknya, sebelum bergabung dengan Brewog, Memed sudah mengoperasikan usaha sound system sendiri di Ngawi sejak 2003. Artinya, pengalaman teknisnya telah teruji lebih dari dua dekade.
Salah satu fakta yang mencengangkan adalah penghasilan fantastis yang bisa mereka peroleh dari bisnis sound horeg. Harga sewa untuk paket lengkap sound system skala besar dengan 16 subwoofer dan pencahayaan panggung bisa mencapai Rp70 juta per malam.
Untuk kelas elite seperti Battle Sound System, tarifnya bahkan mencapai Rp500 juta hingga Rp1 miliar per event, tergantung merek komponen dan skala acara.
Tak hanya menyewakan, Memed juga menyediakan jasa perakitan dan konsultasi bagi pengusaha baru yang ingin merintis bisnis sound horeg.
Selain itu, Memed kini aktif sebagai kreator konten di TikTok dan YouTube, di mana ia membagikan konten-konten seputar sound system, bongkar pasang perangkat, dan behind-the-scenes acara-acara besar.
Pendapatannya dari media sosial juga disebut-sebut bisa mencapai miliaran rupiah per bulan.
Meskipun populer, sound horeg kerap menuai kontroversi. Banyak pihak menyebut bahwa suaranya terlalu bising, mengganggu masyarakat, hingga tidak sesuai dengan norma kesopanan, apalagi saat digunakan di tengah pemukiman.
Beberapa tokoh agama bahkan mengeluarkan fatwa haram terhadap penggunaan sound horeg. Menanggapi hal itu, Memed tetap tenang dan menekankan bahwa mereka selalu siap mengikuti regulasi resmi pemerintah.
“Kami nggak mempermasalahkan. Yang penting kami kerja halal untuk keluarga. Kalau pemerintah atur, ya kami ikuti,” tegas Memed.
Bekerja di dunia audio ekstrem tidaklah mudah. Memed mengakui bahwa dirinya sering tampil terlihat “ngantuk” karena jam tidur yang tidak menentu. Jadwal padat membuat ia hanya tidur 1–3 jam, sebelum kembali menjalani rutinitas di lokasi berikutnya.
“Kadang acara karnaval sampai subuh. Tidur sebentar, terus lanjut ke lokasi baru,” jelasnya.
Meski kerap menjadi bahan cibiran karena penampilannya yang lelah, Memed tetap fokus pada tujuan utama: bekerja keras demi keluarga.
Meskipun polemik terus bergulir, aktivitas sound horeg tak sepenuhnya berhenti. Di Jawa Timur dan Jawa Tengah, masih ada banyak acara yang menggunakan sound system jenis ini.
Menurut Memed, jadwal event sudah tersusun dari Juli hingga September 2025, meski tidak semuanya dalam bentuk karnaval.
“Masih ada jadwal jalan terus. Ada yang karnaval, ada juga acara hiburan biasa. Semua menyesuaikan aturan,” tutupnya.
Fenomena sound horeg menunjukkan bagaimana sebuah budaya hiburan bisa berkembang menjadi industri kreatif besar yang melibatkan teknologi, komunitas, hingga platform digital.
Sosok Memed Potensio menjadi bukti bahwa keterbatasan pendidikan tidak menghalangi seseorang untuk sukses, selama ada kemauan belajar, kerja keras, dan mental kuat menghadapi tantangan.
Meskipun penuh pro-kontra, sound horeg tetap menjadi bagian dari realitas sosial-hiburan Indonesia yang unik dan penuh warna.