SERAYUNEWS-Festival Gunung Slamet (FGS) #8 akan digelar di Lembah Asri Serang Desa Serang Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Perhelatan ini akan dilaksanakan pada 4-6 Juli 2025 mendatang. Sejumlah agenda disiapkan untuk memeriahkan acara.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga R Budi Setiawan kepada serayunews.com, Rabu (14/5/2025) mengatakan FGS tahun 2025, untuk ke-8 kalinya diadakan dikaki Gunung Slamet.
“Tepatnya di kawasan Lembah Asri Desa Wisata Serang Kecamatan Karangreja, KabupatenPurbalingga,” ujarnya.
Festival Gunung Slamet ini menjadi salah satu festival kaki gunung yang setara dengan Festival lainnya yang ada di indonesia. Dengan latar belakang Gunung Slamet sebagai pusat kegiatan, telah menjadikan paduan budaya lokal dibalur akustik senja sebagai daya pesona bagi banyak orang dari berbagai tempat dan daerah untuk datang di festival ini.
Sejumlah agenda disiapkan dalam FGS tahun 2025. Pada Jumat (4/7/2025) akan dilaksanakan Bersih Desa dan Kenduri Penanaman Pohon, Gelar Seni Budaya Desa Wisata serta Malam Bermunajat dan Pagelaran Komunitas Kopi Purbalingga.
Kemudian pada Sabtu (5/7/2025) digelar Pengambilan Air Sikopyah. Prosesi Ruwat Bumi Pembagian Nasi 3G (gandul, gurih, gereh), Pagelaran Seni Budaya Lingkar Slamet, Akustik Kabut Lembut dan Kampung UMKM. Di hari terakhir pada Minggu (6/7/2025) digelar Trail Run, Perang Tomat dan Live Musik.
Ditambahkan, FGS telah masuk dalam Top 10 Event Jawa Tengah 2025. Festival tahunan yang digelar di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, ini juga telah resmi menjadi bagian dari Jawa Tengah Calendar of Event 2025, yang diluncurkan beberapa waktu lalu di Radjawali Semarang Culture Centre.
“Pada tahun 2024, FGS telah masuk dalam kalender nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN),” ungkapnya.
Budi menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras penyelenggara event yang telah berkontribusi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke provinsi Jawa Tengah.
“FGS menjadi event ikonik yang berhasil menarik perhatian wisatawan dengan keunikannya yang mengangkat budaya dan tradisi lokal,” imbuhnya.