SERAYUNEWS – BPSDM Hukum bekerja sama dengan Institut Leimena menggelar kegiatan Hybrid Upgrading Workshop Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB).
Badiklat Hukum Jawa Tengah jadi tuan rumah kegiatan yang berlangsung pada 2 sampai 4 Mei 2025 ini.
Mengusung tema “Pengembangan Program dan Modul Ajar Yang Memperkukuh Kebebasan Beragama dan Supremasi Hukum”, kegiatan ini merupakan pertama kalinya terselenggarakan dengan dukungan penuh sarana dan prasarana oleh instansi pemerintah. Hal ini merupakan salah satu bentuk kerjasama pelayanan yang nyata bagi masyarakat.
Institut Leimena merupakan Lembaga Non Profit yang juga sering disebut sebagai Non Governmental Organization (NGO). Punya visi mengembangkan peradaban Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dan peradaban dunia yang menjunjung tinggi harkat manusia, melalui kerjasama dalam masyarakat yang majemuk.
Gusti Ayu Putu Suwardani, Kepala BPSDM Hukum, membuka kegiatan secara resmi sekaligus bertindak sebagai salah satu narasumber utama.
“Ini merupakan kerjasama yang sungguh luar biasa dengan Institut Leimena, dan sangat kebetulan program LKLB ini inline dengan program BPSDM Hukum. Saat ini bertransformasi sebagai Kampus Pengayoman Pancasila,” ungkapnya.
Kerjasama ini dapat sambutan baik Kepala BPSDM Hukum yang sangat concern dalam mewujudkan Astacita Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama yaitu “Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan Hak Asasi Manusia”.
Kegiatan ini juga menjiwai dan memaknai sila pertama Pancasila yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Gusti Ayu menuturkan bahwa para pimpinan di Kementerian Hukum mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Teknis dan Kepemimpinan BPSDM Hukum, Mutia Farida, Kepala Pusat Penilaian Kompetensi BPSDM Hukum, Eva Ghantini.
Kemudian ada Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum Kanwil Kementerian Hukum Jawa Tengah, Toni Sugiarto, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum Jawa Tengah, Rinto Gunawan Sitorus. Selain itu juga Direktur Eksekutif Centra Initiative Institut Leimena, Muhammad Hafiz serta perwakilan dari Balai Harta Peninggalan Semarang.
Adapun para peserta yang hadir kali ini antara lain para Kepala Sekolah dan Guru yang Berasal Dari D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Ambon sebagai alumni kegiatan workshop sebelumnya.
Mengutip dari Institut Leimena bahwa nilai-nilai keagamaan merupakan bagian integral sebagai landasan moral, etik, dan spiritual untuk membangun bangsa dan negara Indonesia serta dunia yang lebih baik. Hal ini dengan senantiasa menghormati dan menjaga keberagaman dan kesetaraan dalam masyarakat.