SERAYUNEWS- Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, tampil gemilang dan berhasil melaju ke Babak Perempatfinal China Open 2025.
Sementara itu, langkah Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie terhenti di babak 16 besar usai kalah dari wakil Prancis, Christo Popov.
PBSI melalui akun Instagram resmi Badminton Indonesia turut mengapresiasi pencapaian Gregoria yang tampil meyakinkan di babak kedua turnamen BWF Super 1000 tersebut.
“Good job!” tulis akun tersebut, Kamis (24/7/2025).
Gregoria menunjukkan performa dominan saat menghadapi wakil Taiwan, Lin Hsiang Ti, di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China.
Dalam pertandingan berdurasi 33 menit itu, Gregoria menang dua gim langsung dengan skor 21-13 dan 21-14.
Pebulu tangkis asal Wonogiri, Jawa Tengah ini sempat tertinggal di awal gim pertama. Namun, ia bangkit usai challenge yang diajukan membuahkan hasil positif. Momentum tersebut ia manfaatkan untuk terus menekan lawan.
Gregoria tampil agresif dan cerdas dengan memancing pergerakan Lin yang akhirnya gagal mengantisipasi bola-bola pendek di depan net. Serangkaian serangan tajamnya membuat Lin kesulitan membalas.
Meski sempat kehilangan satu poin akibat netting yang gagal, Gregoria tetap mampu menjaga keunggulan hingga laga berakhir.
Kemenangan ini membawa Gregoria ke perempatfinal dan mempertegas statusnya sebagai salah satu unggulan di turnamen level tertinggi BWF ini.
Nasib berbeda dialami tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Ia gagal melaju ke perempatfinal setelah takluk dari Christo Popov melalui pertarungan ketat tiga gim: 12-21, 21-13, dan 16-21.
Pertandingan berlangsung sengit dengan saling kejar poin yang membuat tensi tinggi. Namun, pada gim ketiga, Popov berhasil memanfaatkan momen krusial untuk merebut lima poin beruntun, yang menurut Jonatan sangat menentukan jalannya pertandingan.
“Popov dapat tiga poin dari bola yang menyentuh net dan dua poin dari spekulasi pukulan yang pas di garis. Lima poin itu sangat menentukan. Sepertinya memang bukan hari saya,” ujar Jonatan seusai pertandingan.
Ia juga mengakui masih melakukan sejumlah kesalahan sendiri yang memberi keuntungan kepada lawan.
Meskipun gagal melaju lebih jauh, Jonatan tetap merasa puas dengan peningkatan performanya. Ia menilai bahwa permainannya di China Open lebih baik dibanding saat tampil di Singapore Open, Indonesia Open, dan Japan Open.
“Dari segi permainan dan daya juang di lapangan, saya merasa ada peningkatan. Saya cukup puas walaupun hasilnya belum maksimal,” pungkasnya.
Dengan tersingkirnya Jonatan, Indonesia tidak lagi memiliki wakil di sektor tunggal putra pada ajang China Open 2025 ini.