SERAYUNEWS – Desa Lenggongsari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, menjadi saksi sejarah baru dengan melepas ekspor 18,5 ton gula semut ke Hungaria.
Ekspor ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Desa dan Kementerian Perdagangan dalam mendorong desa menjadi motor penggerak ekspor nasional.
Dalam kunjungan resmi ke Desa Lenggongsari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yandi Susanto melepas ekspor 18,5 ton gula semut ke Hungaria dengan nilai transaksi mencapai 35 ribu USD.
Ekspor ini merupakan hasil dari sinergi antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pemerintah daerah, dan kementerian terkait.
“Ini artinya kerja sama kami dengan Pak Mendag yang kita lakukan beberapa bulan lalu melalui MOU tentang desa ekspor mulai menunjukkan hasil,” ujar Menteri Yandi Susanto.
Ia menegaskan bahwa desa-desa seperti Lenggongsari mampu berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya dalam mewujudkan target pertumbuhan 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo.
Lebih lanjut, Yandi menyebutkan pentingnya menjaga mutu produk desa agar mampu bersaing di pasar internasional.
“Mutunya dijaga, karena sejatinya ekspor ini membawa nama baik bangsa Indonesia,” tambahnya.
Senada dengan itu, Menteri Perdagangan RI menekankan pentingnya pemberdayaan UMKM dan desa sebagai bagian dari strategi peningkatan ekspor nasional.
“Kita sudah identifikasi 700 lebih desa yang siap ekspor. Dengan program UMKM Bisa Ekspor, kami fasilitasi business matching dengan perwakilan kita di luar negeri,” jelas Mendag.
Menurut data Kementerian Perdagangan, sepanjang Januari hingga April 2025, transaksi ekspor dari desa dan UMKM mencapai 51 juta USD atau sekitar Rp850 miliar.
Budi menyebut kolaborasi lintas kementerian dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam memperluas jaringan ekspor ke berbagai negara.
Selain ekspor, isu keselamatan penderes juga menjadi perhatian. Menteri Desa menyinggung pentingnya regenerasi penderes dan pengembangan kelapa genjah sebagai solusi atas tingginya angka kecelakaan kerja saat menyadap nira.
“Kita perlu pastikan generasi muda mau jadi penderes dan kita juga akan dorong penggunaan kelapa genjah yang lebih aman,” jelasnya.
Desa Lenggongsari kini menjadi role model desa ekspor. Harapannya, ini mampu menginspirasi ratusan desa lain di Indonesia untuk mengambil peran aktif dalam pengembangan ekonomi nasional dari akar rumput.***