SERAYUNEWS– Rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-424 Kabupaten Tegal diawali dengan Ziarah ke makam leluhur Ki Gede Sebayu di Desa Danawarih, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Rabu (14/5). Ziarah dilakukan oleh seluruh jajaran Forkopimda, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Tegal Wasbun Jauhara Khalim.
Selain ke makam Ki Gede Sebayu, para pejabat ini juga ziarah ke makam Amangkurat Agung di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, dan ke Makam Ki Ageng Hanggawana serta Pangeran Purbaya di Desa Kalisoka, Kecamatan Dukuhwaru.
“Ziarah ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Hari Jadi ke 424 Kabupaten Tegal,” kata Wasbun, di sela-sela kegiatan.
Menurutnya, ziarah itu bukan hanya sekadar seremonial tahunan, tapi juga bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah mengabdikan hidupnya demi masyarakat Tegal.
Dia menyebut bahwa Ki Gede Sebayu, Sunan Amangkurat Agung, Ki Hanggawana dan Pangeran Purbaya bukan hanya tokoh dalam sejarah. Mereka adalah simbol keteladanan, kearifan, dan perjuangan.
“Ziarah ke makam leluhur ini memiliki makna sebagai penghormatan, ungkapan rasa syukur, dan pengingat nilai-nilai kebaikan,” ucapnya.
Wasbun berharap, seluruh elemen masyarakat, baik umara maupun ulama, tetap menjaga persatuan dan keguyuban dalam membangun Kabupaten Tegal yang gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja.
“Tradisi ini harus terus kita jaga. Bukan hanya sebagai penghormatan kepada para leluhur, tapi juga sebagai pengingat bahwa nilai-nilai kebaikan harus terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Dalam sejarah disebutkan, Ki Gede Sebayu adalah seorang tokoh pendiri tlatah Tegal yang oleh Ingkang Sinuwun Kanjeng Senopati Mataram diangkat sebagai Juru Demung dengan pangkat tumenggung atau setingkat bupati pada tahun 1601.
Selain dikenal ahli dalam mensyiarkan ajaran agama Islam, pertanian dan bangunan, Ki Gede Sebayu juga ahli dalam strategi pembangunan. Ia menempatkan pengikutnya sesuai keahlian yang dimiliki seperti ahli kerajinan dan pertukangan, pandai besi, keemasan, tenun, hingga pertanian.
Sedangkan Amangkurat Agung dengan nama lahir Raden Mas Sayyidin merupakan putra dari Sultan Agung Hanyakrakusuma atau cicit dari Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram.
Amangkurat Agung sendiri merupakan raja Mataram Islam keempat dengan gelar susuhunan yang memerintah sejak tahun 1646 hingga meninggalnya di tahun 1677.
Sementara Ki Ageng Anggawana adalah putra dari Ki Gede Sebayu. Ia menggantikan ayahnya menjadi Bupati Tegal kedua sejak tahun 1620-1625.
Pangeran Anggawana juga merupakan tokoh pelopor pembangunan wilayah Tegal di bidang pertanian, mengatur keamanan dan kemakmuran daerah.
Sedangkan Pangeran Purbaya adalah putra dari Sultan Agung, penguasa Kerajaan Mataram. Pangeran Purbaya sendiri merupakan menantu dari Ki Gede Sebayu.