SERAYUNEWS – Produk air minum dalam kemasan (AMDK) milik Perumdam Tirta Satria, yakni Toyaniki, akan segera bertransformasi.
Pemerintah Kabupaten Banyumas berencana menyerahkan pengelolaan produk ini kepada Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banyumas. Sehingga pengelolaannya secara lebih profesional dan berorientasi profit.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, mengungkapkan bahwa Pemkab telah berdiskusi dengan HIPMI terkait kolaborasi ini. Toyaniki yang merupakan produk AMDK dari Perumdam Tirta Satria, punya potensi besar jika pengelolanya kalangan pebisnis muda.
“Kita sudah ngobrol dengan teman-teman HIPMI, Toyaniki akan mereka kelola. Harapannya lebih serius, lebih masif dalam pemasaran, promosi, dan tentunya bisa menghasilkan keuntungan,” tegas Sadewo, Jumat (30/5/2025).
Toyaniki sendiri adalah lini usaha Perumdam Tirta Satria yang mulai ada di pasaran sejak 2 Januari 2020. Namun, sejak peluncuran produksinya di HUT ke-43 Perumdam tahun 2018, perjalanan bisnisnya belum menunjukkan geliat yang optimal.
Ketua HIPMI DPC Kabupaten Banyumas, Hendy Wahyu Saputra, menyambut baik rencana kerja sama ini. Ia menilai langkah tersebut menjadi peluang, sekaligus tantangan bagi para pengusaha muda di daerah.
“Ini menjadi tantangan bagi teman-teman HIPMI. Harapannya, bisa mewujudkan cita-cita agar Toyaniki benar-benar menghasilkan dan berkembang,” ujar Hendy.
Meski sinyal positif telah tersampaikan dari kedua pihak, skema kerja sama belum final. Belum pasti apakah HIPMI akan mengelola Toyaniki dari hulu ke hilir — mulai dari produksi, pemasaran, hingga distribusi.
“Kemungkinan akan jadi bahasan lebih detail di bulan Juni atau Juli. Kita akan duduk bersama membicarakan konsep terbaik,” kata Hendy.
Langkah ini sejalan dengan visi Bupati Banyumas untuk mengoptimalkan aset daerah dan lini usaha milik pemerintah agar mampu menyumbang langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kolaborasi dengan HIPMI diharapkan mampu membawa nafas baru dan strategi pasar yang relevan dengan tren saat ini.
Toyaniki merupakan AMDK Perumdam Tirta Satria yang mulai berproduksi sejak 2 Januari 2020. Pengurusan izin dan legalitas produksi sejak 2018 dan rampung pada akhir 2019.