SERAYUNEWS- Idul Adha merupakan salah satu hari raya besar umat Islam yang umat islam rayakan setiap tanggal 10 Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
Untuk tahun 1446 H, penetapan tanggal Idul Adha menjadi perhatian penting karena adanya potensi perbedaan.
Perbedaan ini antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan pemerintah Indonesia.
Ya, puasa Arafah dapat dilaksanakan tanpa puasa Tarwiyah sebelumnya. Keduanya merupakan puasa sunnah yang dianjurkan pada bulan Dzulhijjah, tetapi tidak saling mengikat.
Artinya, Anda boleh memilih untuk berpuasa hanya pada tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah) tanpa harus melaksanakan puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah) sebelumnya.
Sebagaimana penjelasan Ustadz Syafiq Riza Basalamah, puasa pada bulan Dzulhijjah adalah sunnah ghairu muakkadah.
Artinya amalan yang sangat dianjurkan tetapi tidak wajib.
Beliau menekankan bahwa jika seseorang tidak mampu menjalankan seluruh rangkaian puasa sunnah tersebut, itu boleh dan tetap mendapatkan pahala sesuai dengan niat dan amalannya .
Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah akan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Penetapan ini berdasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Menurut maklumat resmi yang terbit pada 13 Februari 2025, 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, sehingga Idul Adha (10 Zulhijah) dipastikan pada Jumat, 6 Juni 2025 .
Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) biasanya menetapkan tanggal 10 Zulhijah setelah melakukan sidang isbat untuk menentukan awal bulan Zulhijah.
Sidang isbat ini melibatkan observasi hilal dan perhitungan astronomis untuk memastikan kesesuaian dengan syariat Islam.
Namun, hingga saat ini, informasi resmi mengenai hasil sidang isbat untuk Idul Adha 1446 H belum diumumkan.
Di sisi lain, Nahdlatul Ulama (NU) melalui Lembaga Falakiyyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) juga menggunakan metode rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Zulhijah.
Namun, informasi mengenai penetapan Idul Adha 1446 H oleh NU belum tersedia dalam sumber yang ditemukan.
Perbedaan metode yang digunakan oleh Muhammadiyah, NU, dan pemerintah dalam menentukan awal bulan dapat menyebabkan perbedaan penetapan tanggal Idul Adha.
Oleh karena itu, umat Islam di Indonesia sebaiknya mengikuti keputusan yang organisasi atau otoritas agama yang mereka percayai.
Sebagai tambahan, umat Islam juga dapat merujuk pada kalender Hijriyah yang diterbitkan oleh masing-masing organisasi atau otoritas agama untuk mengetahui tanggal pasti Idul Adha.
Kalender ini biasanya mencantumkan tanggal-tanggal penting dalam Islam, termasuk Idul Adha, berdasarkan perhitungan yang telah disepakati.
Dengan demikian, meskipun Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha pada 6 Juni 2025, umat Islam di Indonesia perlu menunggu keputusan resmi dari pemerintah.
Selain itu juga perlu mempertimbangkan panduan dari organisasi agama masing-masing untuk memastikan pelaksanaan ibadah yang sesuai dengan syariat Islam.
Demikian informasi tentang penetapan Idul Adha 2025 oleh Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah.***