
SERAYUNEWS- Kabar mengejutkan datang dari tubuh PSSI. Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, resmi memutuskan mundur dari jabatan manajer Timnas Indonesia di seluruh level usia, mulai dari tim senior hingga kelompok umur, termasuk tim SEA Games.
Keputusan tersebut diumumkan Sumardji dalam konferensi pers di Menara Mandiri II, Jakarta, Selasa (16/12/2025), setelah berakhirnya kiprahnya mendampingi Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 Thailand yang berakhir dengan hasil mengecewakan.
Lalu apa alasan di balik mundurnya Sumardji dari Manajer Timnas Indonesia? Melansir berbagai sumber, berikut kami sajikan ulasan selengkapnya:
Dalam pernyataannya, Sumardji menegaskan bahwa ia menyerahkan seluruh tugas dan tanggung jawab manajer tim nasional kepada Ketua Umum PSSI.
“Saya menyerahkan tugas dan tanggung jawab saya sebagai manajer Timnas Indonesia, baik senior maupun kelompok umur, termasuk manajer tim SEA Games, kepada Ketua Umum PSSI,” ujar Sumardji di laman PSSI.
Ia berharap PSSI dapat segera menunjuk sosok pengganti yang dinilai paling tepat.
“Semoga ke depan dicarikan sosok manajer yang paling ikhlas, paling bertanggung jawab, dan tentu yang terbaik untuk Timnas Indonesia,” tambahnya.
Sumardji mengungkapkan, keputusan mundur ini bukan diambil secara mendadak. Ia mengaku ingin lebih fokus menjalankan tugas sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN), mengingat padatnya agenda Timnas Indonesia sepanjang 2026.
Menurutnya, beban kerja sebagai manajer tim nasional sangat besar karena harus memikirkan banyak aspek non-teknis yang berdampak langsung pada prestasi tim.
“Tugas manajer itu sangat besar. Kita memikul tanggung jawab besar dan harus memikirkan prestasi jauh ke depan, bahkan dari hal-hal kecil di luar teknis,” jelas Sumardji.
Sebagai juara bertahan, Timnas Indonesia U-22 gagal total di SEA Games 2025. Garuda Muda tersingkir di fase grup dan gagal melangkah ke semifinal, yang menjadi kegagalan pertama sejak edisi 2009.
Sumardji tak menampik bahwa hasil tersebut sangat mengecewakan publik sepak bola nasional.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia karena kita gagal lolos ke semifinal dan gagal mempertahankan medali emas,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sumardji juga mengumumkan keputusan penting lainnya. PSSI resmi mengakhiri kerja sama dengan pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, menyusul hasil buruk di SEA Games 2025.
“Setelah evaluasi bersama Exco dan Ketua Umum, kami sepakat untuk mengakhiri hubungan kerja dengan coach Indra Sjafri,” kata Sumardji.
Ia menegaskan bahwa proses pengakhiran kontrak dilakukan secara profesional dan disepakati kedua belah pihak.
Sumardji mengaku heran dengan kegagalan Timnas U-22 di Thailand. Menurutnya, persiapan tim sudah sangat matang, mulai dari pemusatan latihan, laga uji coba internasional, hingga fasilitas selama turnamen.
“Kualitas pemain luar biasa, ada pemain diaspora, persiapan matang. Dalam feeling saya, minimal bisa ke final. Tapi keberuntungan sepertinya menjauh dari kami,” ujarnya.
Di fase grup, Timnas Indonesia U-22 kalah 0-1 dari Filipina dan menang 3-1 atas Myanmar, namun tetap gagal lolos ke semifinal.
Kini, setelah mundur dari jabatan manajer, Sumardji memastikan akan fokus penuh sebagai Ketua BTN, mengawal evaluasi dan persiapan Timnas Indonesia menghadapi berbagai agenda besar ke depan, termasuk kompetisi internasional tahun 2026.
Langkah ini menjadi bagian dari evaluasi total PSSI demi membenahi prestasi sepak bola nasional setelah rentetan hasil mengecewakan sepanjang 2025.