SERAYUNEWS – Kantung empedu adalah organ kecil yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di sisi kanan perut, tepat di bawah liver. Fungsinya adalah untuk menampung empedu, yaitu cairan yang membantu memecah lemak dari makanan yang telah dicerna. Saat seseorang makan, empedu ini akan dilepaskan ke usus kecil.
Menurut Cleveland Clinic, kolesistitis adalah suatu kondisi di mana kantung empedu mengalami peradangan akibat cairan empedu yang terperangkap di dalamnya. Kolesistitis sering muncul ketika empedu terperangkap dan terinfeksi oleh bakteri.
Cairan empedu terhalang ketika batu empedu menghalangi keluarnya aliran empedu dari kantung empedu. Setiap tahun, sekitar 120.000 orang di Amerika Serikat mendapatkan perawatan karena kolesistitis.
Menurut John Hopkins Medicine, biasanya, serangan kolesistitis dapat bertahan antara 2 hingga 3 hari. Setiap individu mungkin mengalami gejala yang berbeda. Gejala yang mungkin muncul antara lain:
Pengidap mungkin menjalani perawatan di rumah sakit agar kantong empedunya dapat beristirahat.
Pembedahan untuk mengangkat kantong empedu mungkin diperlukan oleh pasien. Perawatan di rumah sakit bisa meliputi:
Jika kolesistitis disebabkan oleh batu empedu, maka pengangkatan kantong empedu menjadi perlu.
Jika rasa sakit terlalu hebat untuk melakukan operasi, tabung kecil dapat dimasukkan melalui kulit ke kantong empedu.
Ini berfungsi untuk mengalirkan empedu dan mengurangi gejala hingga operasi dapat dilaksanakan.
Obat yang berbasis asam empedu dimanfaatkan untuk menghancurkan batu.
Ini berfungsi untuk menghambat pembentukan batu empedu.
Dilaksanakan saat pasien diperkenankan untuk kembali mengonsumsi makanan.
Untuk mencegah kolesistitis, yaitu peradangan pada kantung empedu yang sering disebabkan oleh batu empedu, penting untuk membuat perubahan gaya hidup yang sehat.
Menjaga berat badan ideal melalui pola makan seimbang dan olahraga teratur adalah kuncinya, karena obesitas secara signifikan meningkatkan risiko batu empedu.
Hindari makanan dan minuman yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol, dan batasi makanan olahan dan gula yang dapat mengganggu metabolisme lemak dan menyebabkan pembentukan batu empedu.
Sebaliknya, makan lebih banyak makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh, karena serat membantu pencernaan dan menurunkan penyerapan kolesterol.
Olahraga teratur juga membantu menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan metabolisme dan kesehatan pencernaan, mengurangi risiko komplikasi yang dapat memicu kolesistitis.
Terakhir, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anda secara teratur untuk mendapatkan saran kesehatan dan pemeriksaan untuk mendeteksi batu empedu atau faktor risiko lainnya sejak dini.
Dengan secara konsisten melakukan perubahan gaya hidup ini, anda dapat secara signifikan menurunkan risiko kolesistitis dan menjaga kantung empedu anda tetap sehat.