SERAYUNEWS-Sapu glagah yang terbuat dari tanaman glagah arjuna ditetapkan jadi Industri Kecil Menengah (IKM) unggulan Kabupaten Purbalingga. Komoditas tersebut juga telah merajai pasar nasional termasuk diekspor ke mancanegara.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Purbalingga Johan Arifin, di sela-sela pelatihan IKM Unggulan pembuatan sapu glagah di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Majelis Wilayah Cabang Nadhlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Karangreja, Kamis (8/5/2025).
“Industri sapu glagah merupakan salah satu industri unggulan Kabupaten Purbalingga yang memiliki daya saing. Sebab, tidak semua kabupaten memiliki tanaman Glagah Arjuna sebagai bahan bakunya,” ujarnya
Johan menambahkan, tanaman Glagah Arjuna hanya tumbuh di beberapa kecamatan di Purbalingga seperti Kecamatan Karangreja, Karangjambu, dan Karangmoncol. Produk sapu glagah Purbalingga sendiri telah menyasar pasar lokal, nasional, hingga ekspor ke Korea Selatan, Jepang, Pakistan, India, Arab Saudi, dan Prancis.
Menurut Johan, di tahun 2024 terdapat sekitar 87 pengepul sapu glagah, 11 di antaranya telah berhasil mengekspor, dengan tenaga kerja sekitar 1.570 orang. Hingga tahun 2024 produksi sapu glagah telah mencapai 6.625.000 per tahun dimana 2.270.000 merupakan komoditi ekspor dan 4.355.000 merupakan komoditi pasar nasional baik di Pulau Jawa maupun Luar Jawa.
Dengan jumlah produk rata-rata per tahun mencapai lebih dari 6 juta tersebut, para pengrajin sapu glagah di Kabupaten Purbalingga setidaknya membutuhkan bahan baku 1.325 ton bunga glagah per tahun.
“Pemerintah Kabupaten Purbalingga akan terus berkomitmen menjadikan sapu glagah sebagai industri unggulan yang bisa terus dikembangkan. Kemudian, mampu menciptakan lapangan usaha baru serta bisa meningkatkan pendapatan sekaligus menjadi daya saing Kabupaten Purbalingga,” pungkasnya.