SERAYUNEWS – Hari Tasyrik menjadi momen istimewa yang hadir setelah perayaan Idul Adha. Dalam kalender Islam, Hari Tasyrik adalah tiga hari berturut-turut yang dimulai setelah 10 Zulhijah.
Pada tahun 2025, berdasarkan hasil sidang isbat dan ketetapan pemerintah dalam SKB 3 Menteri, Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Lalu, apa saja yang sebaiknya Anda lakukan di hari-hari Tasyrik ini? Meski umat Islam dilarang berpuasa pada hari-hari tersebut, Islam menganjurkan sejumlah amalan yang membawa keberkahan.
Hari Tasyrik berasal dari kata tasyriq, yang secara harfiah berarti menjemur.
Dalam konteks sejarah, umat Islam zaman dahulu mengiris daging kurban lalu menjemurnya di bawah terik matahari sebagai metode pengawetan.
Hari Tasyrik termasuk dalam hari-hari besar dalam Islam dan memiliki keutamaan tersendiri.
Rasulullah SAW menyebut hari-hari Tasyrik sebagai “hari makan, minum, dan mengingat Allah” (HR. Muslim).
Artinya, selain sebagai hari untuk menikmati karunia Allah, umat Islam juga diingatkan untuk memperbanyak dzikir dan menjauhi amalan-amalan yang sia-sia.
Jika Anda ingin mencatatnya dalam agenda atau kalender pribadi, berikut jadwal lengkap Hari Tasyrik 2025:
Ketiga hari tersebut menjadi kelanjutan dari Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Meskipun Anda tidak dianjurkan berpuasa, ada banyak amal saleh yang bisa Anda lakukan selama Hari Tasyrik. Ini saat yang tepat untuk memperkuat keimanan dan mempererat hubungan sosial:
1. Memperbanyak Dzikir
Hari Tasyrik adalah hari-hari di mana dzikir sangat dianjurkan. Bacaan seperti takbir (Allahu Akbar), tahmid (Alhamdulillah), dan tasbih (Subhanallah) menjadi bagian dari syiar keislaman yang semarak.
Anda bisa mengucapkannya secara pribadi maupun berjamaah, di masjid, rumah, atau bahkan saat beraktivitas sehari-hari.
Membaca takbir setelah salat wajib, mulai dari subuh 9 Zulhijah (sebelum Idul Adha) hingga asar 13 Zulhijah (akhir Hari Tasyrik), juga dikenal sebagai takbir muqayyad, merupakan sunnah yang sangat dianjurkan.
2. Menyembelih Hewan Kurban
Bagi Anda yang belum sempat berkurban pada hari Idul Adha, Hari Tasyrik menjadi kesempatan terakhir untuk melaksanakannya. Syariat Islam membolehkan penyembelihan hewan kurban hingga 13 Zulhijah.
Jadi, jangan khawatir jika belum sempat pada 10 Zulhijah—selama Hari Tasyrik masih berlangsung, kesempatan untuk berkurban masih terbuka.
3. Bersedekah dan Membagikan Daging Kurban
Hari Tasyrik menjadi momen penting untuk menunjukkan kepedulian sosial. Anda bisa membagikan daging kurban kepada tetangga, fakir miskin, dan siapa pun yang membutuhkan.
Ini bukan sekadar berbagi makanan, tetapi juga berbagi kebahagiaan dan kepedulian.
Sedekah dalam bentuk lain juga sangat dianjurkan, seperti membantu orang yang membutuhkan atau menyumbang untuk kepentingan umum.
4. Silaturahmi dan Menjalin Hubungan Sosial
Selain ibadah individual, Hari Tasyrik juga menekankan pentingnya hubungan sosial. Anda bisa memanfaatkan momen ini untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar, sahabat lama, atau tetangga sekitar.
Kunjungan sederhana disertai dengan sapaan hangat dan makanan khas kurban bisa mempererat tali persaudaraan yang mungkin sempat renggang karena kesibukan.
Sebagai catatan penting, berpuasa pada Hari Tasyrik dilarang, kecuali dalam kondisi tertentu.
Adapun seperti orang yang sedang melaksanakan haji tamattu’ dan tidak menemukan hewan kurban, maka ia diperbolehkan berpuasa di hari tersebut.
Selain itu, umat Islam dianjurkan untuk menikmati makanan sebagai bentuk syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan.
Kesimpulan
Hari Tasyrik bukan hanya tiga hari setelah Idul Adha, tetapi momen ibadah yang kaya akan nilai spiritual dan sosial.
Anda diajak untuk berdzikir, berbagi, dan menjalin silaturahmi, sambil menikmati nikmat yang Allah limpahkan.
Momen ini mengajarkan bahwa ibadah tak melulu soal ritual, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dan hubungan antarsesama.
Sebagai umat Islam, mari manfaatkan Hari Tasyrik 2025 dengan sebaik-baiknya.
Tiga hari yang sarat makna ini bisa menjadi bekal spiritual dan sosial yang memperkuat keimanan dan mempererat ukhuwah.***