SERAYUNEWS- Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) telah menetapkan jadwal resmi pelaksanaan Sidang Isbat Idul Adha 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Sidang penetapan awal bulan Zulhijah ini akan berlangsung pada Selasa, 27 Mei 2025 pukul 16.00 WIB di Kantor Kemenag, Jl. M.H. Thamrin No. 6, Jakarta Pusat.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, Abu Rokhmad menyatakan sidang isbat bertepatan dengan 29 Zulkaidah 1446 H, sesuai dengan Kalender Hijriah dari Kemenag RI.
Pelaksanaan sidang isbat didasarkan pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004, yang mengatur mekanisme penetapan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah dalam kalender Hijriah.
Kemenag dalam sidang isbat ini akan menggunakan dua metode utama, yaitu:
1. Hisab – metode perhitungan astronomis yang dilakukan oleh para pakar falak dari berbagai ormas Islam dan instansi terkait.
2. Rukyat – metode observasi atau melihat langsung keberadaan hilal (bulan sabit muda) di berbagai titik pemantauan di seluruh Indonesia.
Kedua metode ini saling melengkapi dan akan menjadi dasar keputusan penetapan 1 Zulhijah 1446 H dan hari raya Idul Adha 2025.
Sidang isbat akan dihadiri oleh:
1. Perwakilan ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis, dan lainnya.
2. Pakar astronomi dan falakiyah dari lembaga terkait.
3. Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
4. Anggota Komisi VIII DPR RI.
5. Perwakilan negara sahabat dan media.
Forum ini akan menjadi ajang deliberasi bersama antar-ormas dan pemerintah untuk menyamakan persepsi dalam menentukan hari besar umat Islam.
Berdasarkan perhitungan Tim Hisab Rukyat Kemenag, tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia pada hari isbat sudah berada di atas ufuk, yakni antara 0° 44,15’ hingga 3° 12,29’.
Sementara itu, sudut elongasi berkisar antara 5° 50,64’ hingga 7° 6,27’. Kondisi tersebut telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang menjadi acuan utama dalam penentuan awal bulan Hijriah di kawasan Asia Tenggara.
Sidang isbat akan berlangsung di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, mulai pukul 16.00 WIB. Rangkaian kegiatan mulai dengan seminar posisi hilal yang menghadirkan para ahli astronomi dan pakar falak dari ormas Islam.
Organisasi Islam Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha 1446 H jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Penetapan ini berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025, 28 Januari 2025.
Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu metode hisab modern yang menetapkan awal bulan Hijriah jika hilal sudah secara teori berada di atas ufuk meskipun belum terlihat.
Berdasarkan maklumat itu:
1 Zulhijah 1446 H mulai pada Rabu, 28 Mei 2025.
Maka, 10 Zulhijah 1446 H atau Hari Raya Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Berbeda dengan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) belum menetapkan tanggal Idul Adha 2025. NU menggunakan metode rukyatul hilal, yaitu pengamatan langsung terhadap bulan sabit yang dilakukan di titik-titik rukyat tertentu.
Jika pada 27 Mei 2025 hilal dapat terlihat, maka 1 Zulhijah dimulai keesokan harinya, yaitu 28 Mei 2025, dan Idul Adha jatuh pada 6 Juni 2025. Namun bila hilal tidak terlihat, maka bulan Zulkaidah di genapkan 30 hari dan 1 Zulhijah dimulai pada 29 Mei, sehingga Idul Adha jatuh pada Sabtu, 7 Juni 2025.
Kendati demikian, berdasarkan prediksi hisab pemerintah dan banyak kalangan astronomi, kemungkinan besar NU akan merayakan Idul Adha bertepatan dengan Muhammadiyah dan pemerintah, yakni Jumat, 6 Juni 2025.
Pemerintah telah menetapkan libur nasional dan cuti bersama Idul Adha 2025 melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri, yang bertandatangan:
1. Jumat, 6 Juni 2025 – Libur Nasional Idul Adha
2. Sabtu, 7 Juni 2025 – Libur akhir pekan
3. Minggu, 8 Juni 2025 – Libur akhir pekan
4. Senin, 9 Juni 2025 – Cuti Bersama Idul Adha
Dengan demikian, masyarakat akan menikmati long weekend selama empat hari berturut-turut.
Idul Adha, atau dikenal juga sebagai Lebaran Haji, adalah hari raya besar umat Islam yang diperingati setiap tanggal 10 Zulhijah. Momentum ini menandai selesainya ibadah haji di Tanah Suci dan menjadi waktu pelaksanaan ibadah kurban.
Umat Islam dianjurkan menyembelih hewan kurban (sapi, kambing, atau domba) sebagai simbol ketakwaan dan pengorbanan, mengikuti teladan Nabi Ibrahim AS.
Momen libur panjang Idul Adha bisa diisi dengan berbagai kegiatan bermanfaat, seperti:
1. Silaturahmi keluarga – momen berkumpul yang jarang terjadi di hari kerja.
2. Mudik ke kampung halaman – menjalin hubungan dengan keluarga besar.
3. Staycation atau liburan singkat – menyegarkan diri sejenak.
4. Beribadah dan berkurban – maksimalkan makna spiritual Idul Adha.
Sidang isbat untuk menentukan 1 Zulhijah dan Idul Adha 2025 akan digelar Selasa, 27 Mei 2025 pukul 16.00 WIB. Meski keputusan resmi baru diumumkan setelah sidang, prediksi dari kalender Hijriah Kemenag dan ormas seperti Muhammadiyah menyatakan Idul Adha 2025 jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Gunakan momen ini sebaik-baiknya—untuk beribadah, berbagi, dan mempererat silaturahmi. Dengan prediksi libur panjang yang telah ditetapkan, masyarakat dapat mempersiapkan diri lebih awal menyambut hari raya penuh makna ini.
Sudah siap merayakan Idul Adha 2025 dengan penuh keberkahan?