SERAYUNEWS – Jika Anda penasaran dengan jadwal puasa Arafah 2025, Anda bisa menyimak artikel ini sampai akhir. Pasalnya, bulan Dzulhijjah selalu membawa nuansa istimewa bagi umat Islam.
Selain menjadi bulan pelaksanaan ibadah haji, Dzulhijjah juga terkenal dengan berbagai amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Salah satunya adalah puasa Arafah.
Bagi Anda yang tidak sedang berhaji, puasa Arafah jadi momen yang sangat sayang untuk terlewatkan. Selain ringan, puasa ini menyimpan pahala luar biasa besar.
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah dalam kalender Hijriah.
Pada hari tersebut, jutaan jamaah haji tengah melakukan wukuf Padang Arafah, yang merupakan salah satu rukun haji paling penting.
Wukuf di Arafah menjadi momen paling sakral dalam pelaksanaan haji, karena pada hari inilah doa-doa terkabul dan ampunan Allah dibuka lebar.
Bagi umat Islam yang tidak menunaikan haji, puasa Arafah menjadi bentuk ikhtiar untuk turut meraih keberkahan pada hari tersebut.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.”
(HR. Muslim)
Dengan begitu besar keutamaannya, tak heran jika puasa ini menjadi salah satu puasa sunnah yang paling banyak diamalkan.
Berdasarkan kalender Hijriah yang tersusun oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, awal bulan Dzulhijjah 1446 H diperkirakan jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025.
Artinya, hari Arafah jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025. Maka bagi Anda yang ingin menunaikan puasa Arafah tahun ini, tandai 5 Juni 2025 pada kalender Anda sebagai hari penting untuk meraih pahala besar.
Lalu, penetapan tanggal Hijriah bisa berbeda tergantung metode rukyatul hilal (pengamatan hilal) atau hisab yang digunakan oleh masing-masing negara atau lembaga.
Untuk kepastian, selalu pantau pengumuman resmi dari Kemenag mendekati tanggal tersebut.
Meskipun termasuk puasa sunnah, bukan berarti Anda bisa melakukannya tanpa persiapan. Berikut tata cara puasa Arafah yang benar dan sesuai tuntunan syariat:
1. Berniat di Malam Hari
Niat adalah kunci sahnya sebuah ibadah. Untuk puasa Arafah, niat sebaiknya diucapkan sejak malam hari sebelum fajar.
Contoh niat dalam bahasa Arab:
“Nawaitu shauma ghadin ‘an yaumil ‘arafati sunnatan lillahi ta’ala”
Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah Ta’ala.”
2. Menahan Diri dari yang Membatalkan Puasa
Sama seperti puasa lainnya, Anda perlu menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami-istri mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Hal-hal lain yang bisa membatalkan puasa juga harus Anda hindari, seperti berkata kotor atau marah.
3. Perbanyak Ibadah dan Doa
Hari Arafah bukan hari biasa. Ini adalah hari terbaik dalam setahun untuk berdoa. Maka perbanyaklah amalan seperti:
4. Segera Berbuka Saat Maghrib
Ketika matahari telah terbenam, segera berbuka puasa. Rasulullah menganjurkan berbuka dengan kurma dan air putih, kemudian melaksanakan shalat Maghrib sebelum makan besar.
Mengapa Jamaah Haji Tidak Disunnahkan Puasa Arafah?
Menariknya, meskipun puasa Arafah sangat dianjurkan bagi umat Islam, jamaah haji justru tidak sunnah untuk melaksanakannya. Alasannya sangat rasional.
Saat wukuf Arafah, jamaah haji membutuhkan stamina dan fokus penuh. Maka mereka dapat anjuran untuk tidak berpuasa agar dapat melaksanakan rukun haji dengan optimal.
Sehingga, ini menjadi bukti bahwa Islam memperhatikan kemampuan fisik dan kondisi setiap umatnya.
Penutup
Puasa Arafah adalah hadiah luar biasa dari Allah untuk hamba-Nya yang tidak berhaji.
Hanya dengan satu hari puasa, Anda bisa menghapus dosa selama dua tahun! Jangan lewatkan kesempatan ini.
Catat tanggal 5 Juni 2025 sebagai hari pelaksanaan puasa Arafah. Siapkan diri, kuatkan niat, dan manfaatkan hari tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Semoga kita semua mendapatkan kekuatan untuk menjalankannya dan mendapatkan pahala yang besar. Aamiin.***