SERAYUNEWS-Penanganan sedimentasi di bendungan PB Soedirman atau akrab disebut Waduk Mrica menjadi tanggung jawab bersama. Untuk itu PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit (UBP) Mrica melakukan diskusi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banjarnegara, dan tim Serayu Network Indonesia, Jumat (13/6/2025).
Kegiatan tersebut merupakan forum terbuka untuk meningkatkan sinergitas dalam konservasi lingkungan. Khususnya dalam penanganan sedimentasi melalui program konservasi lingkungan. Hal ini menjadi penting sebagai upaya penanganan sedimentasi yang semakin kompleks di wilayah hulu sungai.
Senior Manager , Nazrul Very Andhi mengatakan, keberadaan waduk Mrica merupakan bagian dari objek vital dari sistem pembangkitan listrik di Jawa Tengah. Namun, kondisi waduk saat ini sudah sangat memprihatinkan. Sebab, da penumpukan sedimentasi yang terus terjadi, sehingga berimbas pada penuruan kapasitas daya tampung waduk, termasuk terhadap keandalan pasokan listrik.
“Masalah sedimentasi ini tidak bisa diselesaikan sendiri. Butuh kerja kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk media. Sehingga, semua pihak bersama-sama melakukan edukasi terhadap masyarakat demi meningkatkan kesadaran lingkungan,” katanya.
Sementara itu, Maman Fansyah, perwakilan dari Serayu Network Indonesia mengatakan, selama ini Serayu Network menjadi mitra konservasi PLN IP Mrica. Beberapa program konservasi dengan melakukan penghijauan di lahan kritis hulu hingga edukasi lingkungan ke masyarakat sekitar sudah dilakukan, termasuk dengan melibatkan kelompok tani dan ternak.
“Konservasi di hulu adalah kunci. Jika kita bisa menjaga hulu, maka kita bisa mengurangi beban sedimen di hilir,” katanya.
Kehadiran dan kepedulian insan media tentu menjadi bagian penting. Dengan keterbukaan ini, maka media memiliki peran dalam ikut menyosialisasikan terkait pentingnya menjaga lingkungan melalui pemberitaan yang edukatif, sehingga masyarakat dapat ikut bersama-sama menjaga lingkungan.