SERAYUNEWS – Sayuran dikenal sebagai sumber nutrisi yang sangat baik untuk tubuh. Kaya akan vitamin, mineral, dan serat, sayuran sering menjadi pilihan utama dalam menu makanan sehat.
Tapi, tahukah kamu? Tidak semua cara memasak sayuran bisa memberikan manfaat maksimal bagi tubuh. Salah satu metode yang perlu dihindari adalah menggoreng.
Meski terasa lebih renyah dan menggugah selera, ada beberapa jenis sayuran yang justru tidak dianjurkan untuk digoreng karena bisa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan.
Cara kamu mengolah makanan sangat berpengaruh pada kandungan gizi di dalamnya. Memilih metode memasak yang tepat jadi kunci untuk menjaga kualitas nutrisi sayuran.
Menggoreng sering kali menambahkan kalori dan lemak yang tidak dibutuhkan tubuh, sementara metode seperti mengukus, merebus, atau memanggang mampu mempertahankan lebih banyak vitamin dan mineral penting.
Selain itu, teknik memasak yang tepat juga bisa menjaga rasa alami sayuran. Jadi, kamu tetap bisa menikmati kelezatannya tanpa harus mengorbankan nilai gizinya.
Akrilamida adalah zat kimia yang terbentuk ketika makanan tinggi karbohidrat dimasak pada suhu tinggi—seperti saat digoreng.
Zat ini sering ditemukan dalam makanan cepat saji, terutama yang berbahan dasar kentang.
Konsumsi akrilamida dalam jumlah besar dan terus-menerus dapat membahayakan kesehatan dalam jangka panjang.
Beberapa risiko yang mungkin muncul akibat akrilamida antara lain:
Kentang goreng memang jadi camilan favorit banyak orang, terutama anak-anak dan remaja.
Tapi, saat kentang digoreng pada suhu tinggi, terbentuk zat akrilamida yang berbahaya dan bersifat karsinogenik. Belum lagi, kentang yang digoreng juga menyerap banyak minyak sehingga meningkatkan kalori dan lemak jenuh.
Kalau kamu tetap ingin menikmati kentang, cobalah untuk memanggangnya dengan sedikit minyak zaitun, atau kukus dan beri taburan rempah-rempah sebagai pengganti garam. Rasanya tetap enak, tapi jauh lebih sehat.
Bayam mengandung zat besi dan antioksidan tinggi, tapi kandungan ini bisa rusak kalau dipanaskan dalam suhu tinggi, apalagi kalau digoreng.
Selain itu, bayam juga mengandung nitrat yang saat dipanaskan ulang bisa berubah jadi nitrit yang berbahaya untuk tubuh.
Sebaiknya, konsumsi bayam dalam keadaan segar atau dimasak sebentar saja. Kamu bisa membuat sup, menumis ringan, atau menyajikannya dalam bentuk salad bayam segar.
Terong punya sifat menyerap minyak yang tinggi saat digoreng, yang membuat kandungan kalorinya naik drastis. Ini membuat terong goreng kurang cocok untuk kamu yang sedang diet atau menghindari lemak berlebih.
Coba deh, ganti cara masaknya dengan memanggang atau menumis menggunakan minyak sehat. Kamu tetap bisa merasakan gurih dan lembutnya terong tanpa harus khawatir soal minyak berlebih.
Brokoli punya kandungan vitamin C dan sulforaphane yang tinggi, tapi keduanya sangat sensitif terhadap panas. Saat digoreng, nutrisi penting dalam brokoli bisa rusak dan hilang begitu saja.
Agar manfaatnya tetap optimal, kukus brokoli sebentar saja supaya tetap renyah dan bergizi. Atau, tumis ringan dengan minyak zaitun dan bawang putih untuk hidangan sehat yang lezat.
Memasak dengan metode yang tepat punya pengaruh besar terhadap manfaat gizi dari makanan. Sayuran memang sehat, tapi kalau cara mengolahnya salah, bisa saja malah jadi ancaman bagi kesehatan.
Mulai sekarang, yuk lebih bijak memilih cara memasak. Tubuh sehat dan cita rasa tetap bisa jalan bareng, kok!***