SERAYUNEWS – Menjelang Idul Adha 2025, Pemerintah Kabupaten Banyumas memastikan seluruh hewan kurban dalam kondisi sehat dan terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal ini disampaikan langsung oleh Dinas Peternakan Kabupaten Banyumas, setelah melakukan pemeriksaan dan vaksinasi intensif di berbagai wilayah.
Kepala Dinas Peternakan Banyumas, Sulistiono, mengatakan memang ada laporan indikasi PMK, namun jumlahnya sangat kecil dan berasal dari hewan yang didatangkan dari luar daerah.
“Ada, tapi tidak banyak. Sekitar 10 persen dari total populasi hewan kurban. Tingkat kesembuhannya 90 persen,” ujarnya, Kamis (5/6/2025).
Hewan yang terindikasi PMK umumnya berasal dari luar Banyumas, seperti sapi eksodus dari luar yang masuk ke wilayah Purwokerto.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan, Sulistyo Widyashadi, menjelaskan bahwa pemantauan dilakukan terhadap 220 ekor sapi dari lima kandang berbeda.
Mayoritas berjenis Madura dan Bali. Hasilnya, hanya 16 ekor yang sempat menunjukkan gejala PMK, dan kini semuanya telah dinyatakan sembuh.
Contohnya:
Di Desa Datar, Kecamatan Sumbang: dari 63 ekor, 3 ekor sempat terindikasi PMK.
Di Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Sumbang: dari sekitar 70 ekor, 2 ekor terindikasi PMK.
“Sementara ini total data yang mengarah ke PMK ada 16 ekor dan semuanya sudah sembuh,” kata Sulistyo.
Untuk memastikan pelaksanaan kurban tetap aman dan sehat, Dinas Peternakan akan menurunkan 27 petugas pemantau yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Banyumas.
“Satu kecamatan satu petugas, yang akan melakukan pemantauan hewan kurban langsung di lapangan,” imbuhnya.
Dengan langkah antisipatif ini, masyarakat Banyumas dapat merasa tenang dan nyaman saat melaksanakan ibadah kurban tahun ini.