SERAYUNEWS- Mahasiswa UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Septi Rahmadani sukses meraih Juara 3 (2nd Runner Up) dalam ajang Miss Beauty Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2025, di Sleman City Hall, Yogyakarta, akhir Mei lalu.
Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Saintek memukai dewan juri dan penonton ajang bergengsi tersebut.
Ajang ini bukan sekadar kontes kecantikan, melainkan ajang pemilihan figur perempuan inspiratif yang mengedepankan kecerdasan, kepercayaan diri, serta kepedulian sosial.
Para finalis dinilai dari berbagai aspek, mulai dari penampilan, bakat, kemampuan public speaking, hingga wawasan terhadap isu-isu perempuan dan remaja.
Dalam kompetisi tersebut, Septi tampil memukau sejak awal. Ia menunjukkan performa percaya diri di atas panggung, mulai dari sesi catwalk, pertunjukan bakat, hingga menjawab pertanyaan juri tentang peran strategis perempuan sebagai agen perubahan sosial.
Motivasinya mengikuti ajang ini karena saya percaya perempuan tidak hanya sebatas urusan dapur, kasur, dan sumur. Perempuan adalah pilar perubahan sosial yang mampu menciptakan generasi lebih baik.
Septi pertama kali mengetahui informasi lomba ini melalui Instagram. Bermodalkan semangat belajar dan keyakinan kuat, ia mendaftarkan diri dan mulai berlatih secara mandiri.
Mulai dari memperdalam isu sosial, meningkatkan kemampuan public speaking, hingga latihan catwalk, semua ia jalani tanpa pelatih pribadi.
“Saya berangkat sendiri dari Purwokerto dengan koper berisi harapan dan hati yang deg-degan. Tak banyak yang tahu, di balik senyum di atas panggung, ada tangis dan perjuangan diam-diam di balik layar,” tulis Septi dalam unggahan di media sosialnya.
Berkat pencapaiannya, Septi kini berhak melaju ke ajang nasional Miss Beauty 2025 yang akan digelar Juli mendatang di Palembang. Ia akan mewakili DIY dan bersaing dengan perwakilan dari berbagai provinsi se-Indonesia.
“Saya ingin membawa misi bahwa pendidikan itu penting. Dengan mengikuti ajang ini, saya ingin menyuarakan pentingnya menekan angka pernikahan dini dan putus sekolah di kalangan remaja,” tambahnya.
Dekan Fakultas Dakwah dan Saintek, Dr. Muskinul Fuah, mengapresiasi pencapaian Septi.
Menurutnya, Septi telah menjadi contoh nyata bahwa mahasiswa tidak hanya bisa berprestasi di bidang akademik, tetapi juga mampu bersinar di ranah non-akademik yang berdampak luas bagi masyarakat.
Pihaknya sangat bangga. Septi membuktikan bahwa mahasiswa dari daerah juga bisa bersaing di tingkat nasional. Semoga ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya.
Keberhasilan Septi tak hanya menjadi prestasi pribadi, melainkan juga mengharumkan nama UIN Saizu Purwokerto di kancah nasional.
Semangat dan perjuangannya diharapkan mampu menginspirasi generasi muda, khususnya perempuan, untuk terus mengejar mimpi dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.