SERAYUNEWS – Bayang-bayang krisis ekonomi global mengintai di 2025, dengan beberapa negara diramal bakal terjun ke jurang kontraksi ekonomi. Dari laporan terbaru, faktor seperti perang dagang, ketidakpastian geopolitik, hingga melemahnya daya beli menjadi pemicu utama.
Tapi, pertanyaan besarnya: apakah Indonesia bakal ikut terperosok, atau justru bisa bertahan di tengah badai? Yuk, kita kulik posisi Indonesia dan negara-negara lain yang terancam!
Proyeksi ekonomi dunia di 2025 bikin deg-degan. Beberapa negara diprediksi mengalami pertumbuhan negatif, alias resesi, akibat tekanan global yang kian berat. Turki, misalnya, sudah merasakan hantaman keras dengan ambruknya pasar saham dan nilai tukar lira yang anjlok pada Maret 2025, diperparah oleh ketegangan politik domestik.
Di Asia, Vietnam juga di ambang bahaya, dengan pertumbuhan ekonomi diperkirakan melorot dari 7,1% di 2024 jadi 5,2% di 2025. Rusia pun tak luput, dengan ancaman kebangkrutan 30 maskapai penerbangan akibat sanksi dan krisis energi. Fenomena ini menunjukkan betapa rapuhnya ekonomi global saat ini.
Di tengah gelombang krisis, Indonesia sepertinya punya tameng kuat. Meski proyeksi IMF menyebut pertumbuhan ekonomi RI melambat ke 4,7% pada 2025-2026, jauh dari angka ideal 5%, Indonesia disebut-sebut tak perlu panik soal resesi.
Cadangan beras nasional yang surplus 3,5 juta ton per Mei 2025 jadi jaminan ketahanan pangan, sementara dominasi 65% pasokan nikel dunia menempatkan RI sebagai pemain kunci di pasar global. Namun, sektor ekspor seperti tekstil dan elektronik bisa kena imbas perang dagang, membuat anak muda yang bekerja di industri ini perlu waspada.
Faktor ketahanan Indonesia terletak pada fondasi ekonominya yang beragam. Sektor pangan dan sumber daya alam, seperti nikel, menjadi penopang utama. Selain itu, konsumsi domestik yang masih kuat membantu menahan guncangan eksternal. Meski begitu, tantangan seperti inflasi global dan kenaikan harga energi tetap jadi ancaman.
Buat kamu yang mau tetap aman di tengah ketidakpastian, ada beberapa langkah cerdas. Pertama, pantau tren ekonomi, terutama jika kamu bekerja di sektor ekspor atau startup. Kedua, diversifikasi tabungan, mungkin dengan investasi kecil di aset tahan inflasi.
Terakhir, dukung produk lokal untuk jaga stabilitas ekonomi dalam negeri. Indonesia mungkin tak masuk daftar negara yang ambruk, tapi kewaspadaan tetap kunci. Jadi, siapkah kamu menghadapi 2025 dengan optimisme dan strategi jitu?