SERAYUNEWS- Mahasiswa Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional.
Tim debat dari Fakultas Syariah berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Debat Nasional Asia 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Andalas, Padang, pada tanggal 20–21 Mei 2025.
Event ini mengangkat tema Agriculture Socio-Economic Action: Ekonomi Hijau Beraksi, Beradaptasi Bersama Teknologi, Berinovasi Tanpa Henti.
Kemudian, kompetisi ini relevan dengan isu-isu global mengenai ketahanan pangan, keberlanjutan ekonomi, dan integrasi teknologi dalam sektor pertanian.
Lomba debat ini menjadi ajang bergengsi dengan peserta ratusan tim dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia. Proses seleksi berjalan secara ketat.
Dari ratusan pendaftar, hanya sembilan tim terbaik yang dinyatakan lolos ke babak final dan berhak bertanding secara langsung di Padang.
Kesembilan tim tersebut berasal dari universitas seperti Universitas Medan, Universitas Bung Hatta, Universitas Panca Budi, Universitas Andalas, dan UIN Saizu Purwokerto.
Tim UIN Saizu yang berasal dari Fakultas Syariah terdiri dari tiga mahasiswa berbakat.
1. Windi Anggraeni (Prodi Hukum Tata Negara- Semester 6)
2. Bayu Muhammad Yusuf (Prodi Hukum Ekonomi Syariah- Semester 6)
3. Intan Astra Mustika Sari (Prodi Hukum Tata Negara- Semester 4)
Ketiganya menampilkan performa luar biasa dengan kemampuan argumentasi yang kuat, retorika meyakinkan, serta penguasaan materi yang mendalam mengenai isu ekonomi hijau, transformasi digital di sektor agrikultur, dan dampaknya terhadap sosial-ekonomi masyarakat.
Dengan strategi debat yang matang dan pemikiran kritis, tim ini mampu melewati berbagai babak dengan mengungguli tim-tim lain dari universitas besar, hingga akhirnya meraih juara dua.
Selanjutnya, keberhasilan ini mendapat apresiasi langsung dari Dekan Fakultas Syariah UIN Saizu, Dr. Supani.
Ia menyebutkan bahwa capaian ini menjadi bukti konkret kualitas mahasiswa Fakultas Syariah, sekaligus mencerminkan keberhasilan pembinaan akademik dan non-akademik di lingkungan kampus.
“Iklim prestasi seperti ini harus terus kita pelihara dan tingkatkan. Ini bukan hanya kemenangan tim debat, tetapi juga kemenangan seluruh sivitas akademika UIN Saizu,” ujarnya.
Momentum ini harus menjadi pemicu untuk terus bergerak maju, melahirkan inovasi, dan membangun mental juara.
Kemenangan ini tidak hanya membanggakan Fakultas Syariah, tetapi juga memperkuat citra UIN Saizu sebagai kampus Islam yang mampu bersaing di tingkat nasional.
UIN Saizu terus membuktikan komitmennya dalam menghasilkan lulusan yang unggul, baik dalam intelektualitas, spiritualitas, maupun keterampilan praktis di lapangan.
Fakultas Syariah sendiri kian menunjukkan eksistensinya sebagai pusat pengembangan intelektual muda yang kritis, kompetitif, dan siap berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Dukungan penuh dari dosen, tenaga kependidikan, serta suasana akademik yang kondusif menjadi fondasi kuat dalam membangun tradisi prestasi.***