SERAYUNEWS – Terpilihnya Paus baru menjadi momen bersejarah dan penuh sukacita bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Setelah masa panjang kepemimpinan Paus Fransiskus, kini takhta St. Petrus dilanjutkan oleh Kardinal Robert Francis Prevost, yang secara resmi menerima nama Paus Leo XIV, menjadi Paus ke-267 Gereja Katolik Roma.
Pemilihan ini diumumkan secara tradisional melalui kepulan asap putih dari Kapel Sistina dan sambutan meriah dari umat yang memadati Lapangan Santo Petrus.
Paus Leo XIV muncul di balkon Basilika Santo Petrus dan menyapa dunia untuk pertama kalinya sebagai pemimpin baru umat Katolik sejagat.
Nama Leo XIV bukanlah pilihan yang sembarangan. Paus Robert Francis Prevost memilih nama tersebut sebagai penghormatan terhadap dua tokoh besar dalam sejarah Gereja Katolik:
Santo Leo I (Paus Leo Agung) – Paus yang menjabat pada abad ke-5 dan dikenal karena keberaniannya menghadapi ancaman Kekaisaran Hun serta kepemimpinannya dalam Konsili Chalcedon. Ia dihormati sebagai doktor Gereja dan tokoh pembela iman ortodoks.
Paus Leo XIII – Dikenal sebagai reformis sosial yang menulis ensiklik penting Rerum Novarum, membahas keadilan sosial, hak buruh, dan peran Gereja dalam era modern.
Dengan memilih nama Leo XIV, Paus baru menggabungkan semangat keberanian dan kebijaksanaan pastoral dalam menyikapi tantangan kontemporer, terutama dalam bidang reformasi internal Gereja, evangelisasi baru, serta keadilan sosial global.
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Awal
Robert Francis menjalani pendidikan seminari sejak muda, dimulai dari Seminari Kecil Bapa-bapa Agustinian. Ia kemudian melanjutkan studi ke Universitas Villanova di Pennsylvania dan meraih gelar Sarjana Matematika tahun 1977, serta mendalami filsafat.
Masuk Ordo Agustinus
Pendidikan Teologi dan Penahbisan Imam
Setelah menempuh pendidikan teologi di Catholic Theological Union, Prevost dikirim ke Roma untuk mendalami Hukum Kanonik di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum). Ia ditahbiskan sebagai imam pada 19 Juni 1982.
Robert Francis Prevost banyak mengabdikan diri di Peru, termasuk di Chulucanas dan Trujillo:
Motto uskup Robert Francis Prevost adalah:“In Illo uno unum” – Dalam Yang Satu itu, kita menjadi satu.
Ungkapan ini diambil dari ajaran Santo Agustinus, mencerminkan semangat persatuan dalam Kristus, yang sangat relevan dengan semangat sinodalitas yang kini digalakkan oleh Gereja.
Sebagai Paus asal Amerika Serikat kedua setelah Paus Fransiskus (Argentina), dan Paus Agustinian pertama, Robert Francis Prevost membawa pengalaman global, kepekaan pastoral, dan komitmen terhadap reformasi serta keadilan sosial.
Pemilihan Paus Leo XIV menandai harapan baru bagi Gereja Katolik di abad ke-21. Nama Leo XIV adalah simbol dari keberanian, semangat reformasi, dan dedikasi pada kebenaran iman.
Dunia kini menantikan arah kepemimpinannya dalam menjawab tantangan zaman, termasuk krisis moral, perubahan iklim, kemiskinan global, serta kebutuhan akan dialog antaragama dan perdamaian dunia.
***