SERAYUNEWS – Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka dengan meninggalnya musisi muda berbakat, Gusti Irwan Wibowo atau yang akrab disapa Gustiwiw. Kepergian mendadak pria berusia 25 tahun ini mengejutkan banyak pihak, terutama keluarga dan rekan-rekan seprofesinya.
Gustiwiw ditemukan tak bernyawa di kamar mandi sebuah penginapan di Lembang, Bandung Barat, pada Minggu pagi, 15 Juni 2025.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, penyebab kematiannya diduga berkaitan dengan hipertensi yang memicu gangguan jantung.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis yang tak boleh dianggap remeh. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa memicu sejumlah gangguan serius pada sistem kardiovaskular.
Salah satu komplikasi paling umum adalah pembesaran jantung atau kardiomegali.
Dalam jangka panjang, tekanan darah tinggi membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga dinding otot jantung menebal dan membesar.
Ini bisa menyebabkan gangguan irama jantung, pembentukan gumpalan darah, hingga gagal jantung.
Selain itu, tekanan darah tinggi dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah koroner.
Kerusakan ini dapat memicu pembentukan plak, yang pada akhirnya menyumbat aliran darah ke jantung. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit jantung koroner.
Jika suplai oksigen ke jantung terganggu, bisa terjadi iskemia yang melemahkan otot jantung dan menyebabkan serangan jantung mendadak.
Dalam beberapa kasus, gangguan kelistrikan jantung akibat iskemia bisa menyebabkan henti jantung, kondisi yang sangat berisiko dan kerap berujung fatal.
Gustiwiw sendiri diketahui sempat mengeluh pusing sebelum akhirnya ditemukan tak sadarkan diri di kamar mandi.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
Sang ibu, Sri Yulianti, mengungkapkan bahwa anaknya memang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, meski tak pernah mengeluh sakit sebelumnya.
Kabar meninggalnya Gustiwiw datang saat kariernya tengah bersinar. Lahir pada 28 November 1999 di Bekasi, ia adalah anak dari mendiang Timur Priyono, penulis lagu legendaris.
Sejak awal, Gusti menunjukkan ketertarikan di bidang musik dan mulai merilis karya-karya sendiri seperti “Pertanyaan”, “Desember”, dan mini album bertajuk Platonis.
Namun, namanya mulai dikenal luas ketika ia menekuni profesi sebagai produser musik.
Sebagai produser, Gustiwiw berperan penting dalam lahirnya beberapa lagu populer dari musisi kenamaan seperti Jebung, Ardhito Pramono, Nadin Amizah, dan Sal Priadi.
Lagu-lagu seperti “20”, “Asmara”, “Wijayakusuma”, dan “Berpayung Tuhan” menunjukkan kecerdasan musikalnya dan kemampuannya dalam menyusun komposisi yang kuat.
Ia juga dikenal lewat album Duh Gusti (2023) serta single “Diculik Cinta” yang sempat viral di media sosial.
Kepergian Gustiwiw menjadi kehilangan besar bagi industri musik Indonesia. Talenta yang ia miliki dan peran pentingnya dalam membentuk warna musik Tanah Air kini tinggal kenangan.
Jenazahnya telah dimakamkan di TPU Jatisari 2, Bekasi, dan banyak pihak mendoakan agar arwahnya mendapat tempat terbaik.
Meski telah tiada, karya-karya Gustiwiw akan terus hidup dan dikenang oleh penggemar serta para pelaku industri musik.