SERAYUNEWS – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melakukan inovasi kreatif. Mereka berhasil memanfaatkan limbah berupa kulit singkong menjadi pelindung kulit matahari (sunblock).
Terobosan tersebut dilakukan oleh Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Farmasi UMP tahun 2025. Inovasi berbasis potensi lokal ini merubah limbah menjadi produk bernilai jual.
Produk inovatif ini diberi nama SUNTELA Protect dan menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat bertema Desa Wirausaha di Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas.
Tim pelaksana yang terdiri dari 15 anggota aktif dan 5 anggota support system, di bawah bimbingan dosen pendamping apt. Githa Fungie Galistiani, Ph.D., hadir membawa semangat kolaborasi dan keberlanjutan. Mereka memanfaatkan kulit singkong—limbah pertanian yang melimpah namun kurang diberdayakan—menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
“Melalui SUNTELA Protect, kami ingin menunjukkan bahwa limbah pun bisa menjadi berkah jika dikelola dengan pendekatan ilmiah dan semangat pemberdayaan. Harapan kami, ini tidak hanya menjadi produk, tapi juga awal dari kebangkitan wirausaha lokal di Tamansari,” kata apt. Githa Fungie Galistiani, Ph.D., selaku dosen pendamping program.
Program PPK Ormawa ini tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga melibatkan pelatihan kewirausahaan, branding produk, dan strategi pemasaran digital bagi warga setempat, khususnya ibu-ibu dan pemuda desa. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi mampu hadir sebagai agen perubahan sosial, bukan hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam transformasi ekonomi masyarakat.
Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UMP, Efi Miftah Faridli, M.Pd., turut memberikan apresiasi atas program ini. “Kami bangga mahasiswa UMP mampu menyatu dengan masyarakat dan membawa perubahan nyata. SUNTELA Protect adalah bentuk inovasi sosial yang kami harapkan bisa direplikasi di desa-desa lain. Ini sejalan dengan semangat Kampus Merdeka yang mendorong kontribusi aktif mahasiswa dalam pembangunan daerah,” jelasnya.
SUNTELA Protect diharapkan menjadi produk unggulan Desa Tamansari yang mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional. Ke depan, tim PPK Ormawa IMM Farmasi UMP tahun 2025 juga akan melakukan pendampingan lanjutan dalam proses legalitas produk dan pengembangan model bisnis berkelanjutan.
Inovasi berbasis pemberdayaan seperti ini menjadi cerminan bahwa sinergi antara ilmu pengetahuan, kepedulian sosial, dan kearifan lokal mampu menciptakan solusi kreatif bagi tantangan ekonomi pedesaan.