SERAYUNEWS – Banyak petani di wilayah Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal yang mengeluh soal pupuk bersubsidi. Keluhan itu disampaikan kepada Anggota DPRD Kabupaten Tegal Maadah, saat Reses beberapa waktu lalu.
Menurut wakil rakyat dari Dapil 5 yang meliputi Kecamatan Jatinegara, Bojong dan Bumijawa ini, petani di wilayahnya memang kerap kesulitan pupuk bersubsidi saat musim tanam (MT) 2 dan 3. Mereka terpaksa menggunakan pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal.
“Kami minta dinas terkait segera melakukan monitoring evaluasi ke pengecer atau distributor pupuk, kenapa pupuk sampai langka,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Dikhawatirkan, ada oknum yang mempermainkan pupuk tersebut. Imbasnya masyarakat kecil seperti petani yang menjadi korban.
Selain pupuk, Maadah juga menerima aspirasi dari petani soal ketersedian air irigasi. Area pertanian di Kecamatan Jatinegara sangat minim saluran irigasi. Kendati ada, saluran rusak yang mengakibatkan air tidak mengalir lancar.
Maadah berharap, jaringan usaha tani itu supaya diperbaiki. Hal itu juga untuk menyukseskan program pemerintah daerah dan pusat ihwal ketahanan pangan.
“Soal ketahanan pangan harus menjadi prioritas, karena ini merupakan program dari Presiden RI Prabowo Subianto,” cetusnya.
Maadah mengaku bakal berupaya maksimal guna merealisasikan aspirasi warga. Namun demikian, semuanya akan bergantung pada anggaran pemerintah daerah.
“Kami tidak berjanji. Prinsipnya, kami tetap semaksimal mungkin menyuarakan usulan sebagai hak aspirasi warga di Dapil 5,” kata Anggota Komisi IV ini.
Maadah mengaku juga sudah mempunyai data-data sosial atas aspirasi warga baik bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pemberdayaan perempuan, infratruktur, pertanian dan bidang lainya.
Maadah meyakini, Kecamatan Jatinegara adalah daerah kaya. Meski ada beberapa desa yang tertinggal, namun sangat berpotensi untuk menjadi desa maju.
“Semua ini butuh peran dari pemerintah. Semoga pemerintah memberikan anggaran untuk Dapil 5 supaya lebih maju,” tandasnya.