
SERAYUNEWS– Ketua DPRD Purbalingga HR Bambang Irawan mendorong Forum Anak Kabupaten Purbalingga agar benar-benar dimanfaatkan sebagai ruang pembelajaran demokrasi bagi anak-anak.
Menurutnya, forum tersebut merupakan wadah strategis untuk menyalurkan aspirasi, ide, serta harapan anak kepada pemerintah daerah.
Pernyataan tersebut disampaikan Bambang Irawan saat menjadi narasumber dalam Pengukuhan Pengurus Forum Anak Kabupaten Purbalingga Periode 2026–2027, di Ruang Rapat Ardilawet, Gedung B Lantai II Sekretariat Daerah Kabupaten Purbalingga, Rabu (17/12/2025).
“Melalui forum ini, suara anak-anak dapat didengar dan menjadi bagian dari proses pembangunan daerah,” ungkapnya.
Bambang Irawan menegaskan, Forum Anak memiliki peran penting sebagai representasi suara anak-anak, baik di lingkungan sekolah, desa, maupun masyarakat luas.
Berbagai aspirasi yang disampaikan dapat mencakup isu pendidikan, kesehatan, lingkungan bersih, ruang bermain yang aman, hingga perlindungan anak.
Aspirasi tersebut, lanjutnya, dapat diteruskan kepada DPRD dan Pemerintah Daerah untuk menjadi bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan.
Dalam kesempatan tersebut, Bambang Irawan juga menyampaikan ucapan selamat kepada para siswa-siswi yang dikukuhkan sebagai pengurus baru Forum Anak Kabupaten Purbalingga.
“Selamat kepada adik-adik yang hari ini dikukuhkan sebagai Pengurus Forum Anak Kabupaten Purbalingga Periode 2026–2027. Ini adalah amanah yang mulia. Jalankan peran ini dengan penuh semangat, rasa tanggung jawab, dan tetap menjaga kebersamaan,” ujarnya.
Ia berharap para pengurus dapat menjalankan amanah tersebut dengan menjunjung tinggi nilai kebersamaan, kejujuran, serta semangat kolaborasi.
Selain itu, Bambang Irawan juga menyoroti penggunaan media sosial di kalangan anak-anak. Menurutnya, media sosial dapat memberikan banyak manfaat jika digunakan secara positif, seperti untuk belajar, menambah wawasan, menyalurkan bakat, serta menyampaikan aspirasi secara konstruktif.
Namun, ia juga mengingatkan adanya risiko penggunaan media sosial yang tidak bijak, seperti perundungan, penyebaran hoaks, kecanduan gawai, hingga paparan konten yang tidak sesuai bagi anak-anak.
“Oleh karena itu, anak-anak harus menggunakan media sosial secara cerdas, sopan, dan bertanggung jawab. Manfaatkan untuk hal-hal yang positif, jaga etika, serta jangan ragu melapor kepada orang tua, guru, atau pihak berwenang jika menemukan hal-hal negatif,” pungkasnya.